Alifian Rizzalul Ahmad: Food Street Jember Harus Genjot PAD
Alifian Rizzalul Ahmad, pengamat bisnis dan UMKM sekaligus dosen Administrasi Bisnis STIA Pembangunan Jember. -Edi Winarko-
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana Bupati Jember, Muhammad Fawait, untuk membangun kawasan food street di sekitar Alun-Alun Jember mendapat apresiasi dari Alifian Rizzalul Ahmad, pengamat bisnis dan UMKM sekaligus dosen Administrasi Bisnis STIA Pembangunan Jember.
Meski demikian, Alifian menyarankan agar keberadaan kawasan tersebut juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui mekanisme retribusi.

Mini Kidi--
"Saya mengapresiasi rencana food street yang akan mengakomodasi pedagang kaki lima (PKL) dan pelaku UMKM yang telah terdaftar," ujar Alifian, Kamis 22 Mei 2025.
Menurutnya, langkah Bupati Fawait sudah sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan PKL. Aturan ini mendorong pemerintah daerah untuk menata dan menyediakan lokasi khusus bagi para pedagang.
BACA JUGA:Alun-alun Jember Segera Bersinar: Renovasi Hampir Rampung, Videotron Siap Tayang
Alifian menambahkan, melalui mekanisme retribusi yang tertata, para pedagang dapat memperoleh fasilitas dan jaminan yang memungkinkan mereka berjualan dengan lebih tenang dan nyaman.
"Secara aplikatif, konsep seperti ini sudah diterapkan di sejumlah daerah. Pemerintah Kabupaten Jember dapat melakukan studi banding untuk merealisasikan rencana tersebut secara optimal," ucapnya.
BACA JUGA:Bupati Hendy Sidak Proyek Alun-Alun Jember, Videotron Raksasa Segera Terpasang
Alifian berharap, kawasan food street tidak hanya menjadi solusi penataan PKL, tetapi juga berdampak langsung terhadap peningkatan PAD.
"Saran saya, food street juga bisa menjadi sumber pendapatan daerah melalui retribusi yang dikelola dengan baik," tuturnya.
BACA JUGA:Kepala Dinas PRKP Cipta Karya Jember Bersama Komisi A DPRD Sidak Proyek Alun-Alun
Sebelumnya, Bupati Jember Muhammad Fawait mengumumkan rencana pembangunan kawasan food street di sepanjang Jalan RA Kartini, Jember, yang berdekatan dengan Alun-Alun Jember. Proyek ini direncanakan mulai digarap pada akhir 2025.
"Kami ingin membangun food street yang bisa menjadi miniatur Jalan Malioboro di Yogyakarta, Kayutangan di Malang, atau Jalan Pahlawan di Surabaya," kata Fawait dalam konferensi pers 100 hari kerja Pro Gus’e di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Jember, Rabu 21 Mei 2025 malam.
BACA JUGA:Tim PPS Kejari Awasi Pelaksanaan Proyek Alun-Alun Jember
Ia menegaskan bahwa keberadaan PKL tetap akan dilibatkan dalam perencanaan agar roda perekonomian keluarga para pedagang tetap berjalan.
"Mereka ini mencari nafkah untuk keluarga. Jadi ini soal perut dan keberlangsungan hidup mereka. Saya tidak tega jika harus menggusur," ujarnya.
BACA JUGA:Renovasi Alun-alun Masih 16 Persen, Bupati Hendy Minta Volume Tenaga Kerja Ditambah
Dengan penataan tersebut, Fawait berharap pengembangan kawasan Alun-Alun Jember dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah tanpa mengesampingkan kebersihan dan ketertiban lingkungan. (edy)
Sumber:



