TNI-Polri Sigap Tangani Dampak Ambruknya Atap Kelas SDN 03 Curahnongko

TNI-Polri Sigap Tangani Dampak Ambruknya Atap Kelas SDN 03 Curahnongko

TNI-Polri Tempurejo Sigap amankan benda dan matrial Bangunan atap gedung SDN Curahnongko 3--

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Musibah ambruknya atap ruang kelas di SDN 03 Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Jember, mendapat respons cepat dari jajaran TNI-Polri. Mereka bergotong-royong menyingkirkan puing-puing bangunan yang berserakan agar tidak membahayakan siswa.

Ambruknya ruang kelas 1 dan 2 ini disebabkan oleh konstruksi bangunan yang lapuk dan tidak mampu menahan beban atap yang terus-menerus diguyur hujan.

BACA JUGA:Warga Curahnongko Berjibaku Bersihkan Sungai Usai Banjir Bandang, Butuh Bantuan Alat Berat


Mini Kidi--

Kepala SDN 03 Curahnongko, Joko Tunggal, menjelaskan bahwa setelah ambruknya atap 2 ruang kelas, pihak Koramil dan Polsek Tempurejo segera menerjunkan personelnya untuk bergotong-royong menyingkirkan material bangunan.

"Ambruknya atap bangunan dua ruang kelas 1 dan 2, kami dibantu oleh personel TNI-Polri dan dari berbagai pihak lainnya untuk menyingkirkan material yang berserakan agar tidak membahayakan siswa," kata Joko Tunggal, Senin 10 Febuari 2025.

BACA JUGA:Hujan Deras Picu Banjir Bandang di Desa Curahnongko, Akibat Luapan Sungai Mukarol yang Tersumbat

Joko Tunggal juga menyampaikan rasa syukur karena saat kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Sebelumnya, para siswa sudah dipindahkan ke kelas yang lebih aman setelah ditemukan tanda-tanda kerusakan pada atap.

"Awal mulanya hari Kamis itu sudah ada bunyi 'krek' dari atas atap. Saya perintahkan penjaga untuk mengontrol genteng dan ternyata sudah menurun. Kemudian anak-anak saya perintahkan untuk pindah kelas," ungkapnya.

BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Curahnongko Bripka Totok Beri Suntikan Semangat ke Petani Jamur

Pada hari Sabtu, 8 Februari 2025, sekitar pukul 09.00 WIB, terdengar bunyi yang lebih keras dari sebelumnya. Para siswa dan guru pun langsung dievakuasi ke ruang kelas lainnya.

"Satu jam setelah siswa dan guru pindah kelas, terdengar bunyi sangat keras, dan dua bangunan kelas 1 dan 2 atapnya sudah runtuh," imbuh Joko.

BACA JUGA:Abaikan Penggunaan Helm, Pengendara Tewas Kecelakaan di Curahnongko

Pihak sekolah sebenarnya telah mengajukan perbaikan, namun hingga saat ini belum ada tindakan. Hal ini dikarenakan syarat perbaikan sekolah harus memiliki jumlah siswa minimal 60 orang, sementara jumlah siswa SDN 03 Curahnongko hanya 37 orang. (edy)

Sumber: