Aktivis 98 Jatim Respons Kerusuhan dan Penjarahan di Surabaya
Beberapa aktivis 98 berkumpul di depan Hotel Majapahit.--
BACA JUGA:Aktivis Perempuan Siti Rafika Hardhiansari Hadiri Peringatan HANI 2025 di BNNK Surabaya
Seperi diketahui, para perusuh itu bergerak malam-subuh. Mereka merusak fasilitas umum, melakukan pembakaran, dan menjarah barang yang bernilai jual.
"Kita di 98 turun ke lapangan. Tapi gak seperti ini. Jadi ada yang menunggangi itu bukan sekedar dugaan. Ini bukan kepentingan masyarakat," lanjutnya.
Aktivis 98 lain, Edward Dewaruci juga berpendapat, bahwa aparat penegak hukum harus jeli. Harus bisa membedakan murni gerakan rakyat atau mobilisasi massa dari penumpang gelap.
BACA JUGA:Aktivis Perempuan Jember Geram: Peleburan DP3AKB Langkah Mundur Perlindungan Perempuan dan Anak!
"Dalam posisi seperi itu, kami berharap proses hukumnya harus tegas. Dicari sampai ketemu siapa yang melakukan perbuatan itu, dan harus dihukum dengan sesuai peraturan perundang-undangan," pungkasnya.
Meski mengaku mendukung program-program Presiden Prabowo Subianto, para aktivis 98 ini memiliki 10 tuntutan untuk menyikapi dinamika politik saat ini.
Tuntutan itu disebut dengan SEPULTURA (Sepuluh Tuntutan Rakyat) antara lain:
1. Sahkan RUU perampasan aset koruptor.
2. Hukum mati bagi para koruptor.
3. Batalkan kenaikan pajak dan turunkan harga sembako.
4. Tolak kekerasan/tindakan represif aparat dalam menangani demonstrasi.
5. Reshuffle kabinet yang tidak sejalan dengan presiden.
6. Ganti Kapolri.
7. Ganti Mendagri.
Sumber:



