umrah expo

Panen Raya di SAE Lapas Lamongan, Kakanwil: 10 Ton Padi dari Pemasyarakatan Jawa Timur

Panen Raya di SAE Lapas Lamongan, Kakanwil: 10 Ton Padi dari Pemasyarakatan Jawa Timur

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, menghadiri kegiatan Panen Raya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) milik Lapas Lamongan.-Sujatmiko-

LAMONGAN, MEMORANDUM.CO.ID - Setelah menyaksikan penandatanganan nota kesepakatan antara Lapas Kelas IIB Lamongan dengan sejumlah pihak strategis, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jatim, Kadiyono, melanjutkan agenda dengan menghadiri kegiatan Panen Raya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) milik Lapas Lamongan, Sabtu 19 Juli 2025.

BACA JUGA:Beri Arahan Kalapas, Kakanwil Ditjenpas Jatim: Kepemimpinan Humanis Kunci Pemasyarakatan Berkualitas 

Didampingi Kalapas Lamongan, Heri Sulistyo, Kakanwil turut serta dalam prosesi panen yang menjadi wujud nyata implementasi program Asta Cita Presiden Republik Indonesia dalam bidang ketahanan pangan. Kegiatan diawali dengan panen ikan lele dan patin dari kolam budidaya milik warga binaan.


Mini Kidi-- 

Kegiatan berlanjut ke sektor pertanian, di mana dilakukan panen raya padi sebanyak 10 ton dari lahan pertanian asimilasi yang dikelola secara produktif oleh warga binaan. Panen ini menjadi simbol keberhasilan pembinaan berbasis kerja dan keterampilan di lingkungan pemasyarakatan.


Panen raya padi sebanyak 10 ton dari lahan pertanian asimilasi yang dikelola secara produktif oleh warga binaan. -Sujatmiko-

Kakanwil Kadiyono menyampaikan apresiasi atas capaian ini. “Ini adalah bukti bahwa lembaga pemasyarakatan tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga mampu berkontribusi dalam agenda besar negara, yakni ketahanan pangan. Kita semua patut bangga, karena pemasyarakatan hari ini ikut berperan untuk masa depan bangsa,” ujarnya.

BACA JUGA:Kakanwil Ditjenpas Jatim Hadiri RDP Bersama Komisi XIII DPR RI: Jatim Tegas Berantas HP Ilegal dan Narkoba! 

Kegiatan panen raya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi UPT Pemasyarakatan lain untuk terus menggali potensi warga binaan melalui program pembinaan yang produktif dan berkelanjutan. Dengan pendekatan seperti ini, Lapas tak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga pusat edukasi dan kontribusi nyata untuk masyarakat dan negara. (mik)

Sumber: