Gresik Semakin Inklusi, Pemkab Terus Dorong Kesetaraan Pelayanan Penyandang Disabilitas
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mendampingi peserta ABK dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional. --
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Gresik terus berbenah menuju kabupaten yang lebih inklusi. Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar di halaman Kantor Bupati Gresik, Selasa 9 Desember 2025.
Acara yang dikemas dalam kegiatan SERASI (Semarak Warna Warni Gresik Inklusi) itu dihadiri oleh 350 siswa berkebutuhan khusus (ABK) dan puluhan pendidik sekolah luar biasa (SLB). Acara juga dirangkai dengan Parade Inklusi yang diikuti siswa dari 7 SLB.
Sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Gresik turut hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya yakni Kepala PKK Gresik Nurul Haromaini Ali Fandi Akhmad Yani, Kepala Dinas Pendidikan Gresik S. Hariyanto, dan Kepala Dinas KBPPPA dr. Titik Ernawati.
BACA JUGA:Pemkab Gresik Mulai Pembangunan Gedung Permanen Sekolah Rakyat di Desa Raci Tengah

Mini Kidi--
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pemerintah daerah terus mendorong kesetaraan pelayanan dan pemenuhan hak-hak dasar bagi penyandang disabilitas. Agar mereka dapat memiliki akses yang sama.
“Pemkab Gresik terus mendorong agar kita menjadi kabupaten yang semakin inklusi. Mendorong kesetaraan pelayanan, kesetaraan perhatian, hampir di semua dinas. Seperti di Dinas KBPPPA, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, bahkan Dinas Tenaga Kerja,” ujar Bupati Yani.
Berbagai program yang mendukung hak-hak dasar dan kesetaraan pelayanan bagi para penyandang disabilitas pun telah dijalankan Pemkab Gresik. Salah satunya yakni layanan mobil antar jemput gratis untuk siswa ABK.
BACA JUGA:Peringati Hari Bakti PU Ke-80, Pemkab Gresik Tanam Pohon di Waduk Mentaras
Layanan khusus ABK yang sudah berlangsung setahun itu dijalankan melalui UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (LPABK). Bupati Yani menyebut, total terdapat 100 siswa sudah memanfaatkan layanan antar jemput tersebut.
“Alhamdulillah dalam satu tahun mobil sudah antar jemput 100 siswa berkebutuhan khusus. Program ini dilaksanakan oleh UPT LPABK yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik,” tuturnya.
Data UPT LPABK mencatat, bahwa terdapat setidaknya 954 siswa ABK yang telah terdaftar dalam program inklusi. Sedangkan 290 siswa masih menunggu antrean.
Dari sisi tenaga pendidik, imbuh Bupati, Pemkab Gresik terus menambah jumlah guru pembimbing khusus (GPK) ABK dan meningkatkan keterampilannya melalui program magang gratis.
BACA JUGA:Juara Umum MTQ Jatim 2025, Pemkab Gresik Lepas 18 Anggota Kafilah MTQ Gresik untuk Berangkat Umroh
Sumber:

