Perkuat Ekosistem Sastra Gresik, Yayasan Gang Sebelah Kembali Gelar Sapa Sastra 2025
Forum diskusi Sapa Sastra 2025 yang digelar Yayasan Gang Sebelah di Café Sualoka Hub, Kampung Kemasan, Gresik.--
BACA JUGA:Wabup Asluchul Alif: Pemkab Gresik Terbuka Terhadap Aspirasi Generasi Muda
Dukungan yang kurang itu juga membuat para penulis Gresik tak akrab dengan tradisi riset saat menulis karya sastra. Padahal, kata Dewi, banyak potensi-potensi ide yang dapat digali di Gresik untuk diartikulasikan ulang menjadi karya sastra.
“Sehingga kita menghadirkan penulis-penulis dari daerah lain untuk memberikan kita sudut pandang yang berbeda. Tentang bagaimana meriset, bagaimana kita mewawancara masyarakat kita, dengan tujuan menemukan hal-hal baru di Gresik,” paparnya.
Hal itulah yang mendorong Yayasan Gang Sebelah menggelar Sapa Sastra. Forum itu diharapkan menjadi ruang dialog terbuka yang dapat merumuskan arah gerak dalam ranah penciptaan, pendidikan, maupun praktik kolektif, khususnya di Gresik.
BACA JUGA:Rutan Gresik Bagikan 750 Kaus Seragam untuk Warga Binaan, Wujudkan Kesetaraan dan Disiplin
Ketua Dewan Kebudayaan Gresik (DKG) Irfan Akbar mengatakan, forum itu diharapkan dapat melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti oleh komunitas sastra dan pemerintah.
“Sehingga sastra tidak hanya diperbincangkan secara individu, tetapi secara ekosistem dari hulu ke hilir. Mulai dari pembaca, penulis, dan masuk ke ruang-ruang sekolah,” tandas Irfan.(rez)
Sumber:



