umrah expo

Angkat Isu Pesisir, Puluhan Seniman Muda Pamerkan Karya di Kawasan Heritage Gresik

Angkat Isu Pesisir, Puluhan Seniman Muda Pamerkan Karya di Kawasan Heritage Gresik

Berbagai karya seni rupa milik 33 seniman muda dipamerkan di Kampung Kemasan, Gresik. --

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak 33 seniman muda memamerkan karya seni rupa mereka di Kampung Kemasan, GRESIK. Mereka adalah peserta Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab: Residensi GRESIK, salah satu program prioritas nasional milik Kementerian Kebudayaan (Kemenbud). 

Berbagai macam karya seni rupa tampak dipajang dengan teliti dalam pameran bertajuk "Laut Menelanmu di Ujung Dermaga" tersebut. Bertempat di kawasan Heritage Gresik, tepatnya di Rumah Besar Kemasan dan Tujujati Art Space, 15-21 September 2025.

BACA JUGA:Biennale Jatim XI Digelar di Gresik, Pamerkan Puluhan Karya Seniman Lokal dan Internasional


Mini Kidi--

Memang, program yang juga berkolaborasi dengan Biennale Jatim XI itu secara khusus menggaet seniman dari generasi muda. Mereka dipersiapkan dengan pengalaman dan jejaring, untuk menambah eksposur yang membuka jalan menuju pentas internasional.

Dari total 33 peserta MTN Lab: Residensi Gresik yang terlibat, terdapat 4 kurator dan 29 perupa. Mereka menyuguhkan beragam karya seni rupa yang terbagi dalam 4 kelompok. 

BACA JUGA:Ketua Komisi E DPRD Jatim Tekankan Pemberian Apresiasi kepada Seniman dalam Rapergub Pemajuan Kebudayaan

Kelompok pertama mengusung tema, Resistanciok. Kelompok kedua mengusung tema, Siapa yang tahu jauhnya perjalanan, maka ia akan mempersiapkan diri. Lalu kelompok tiga mengusung tema, Sing Sisa, Sing Ngisa: Topografi Kerentanan. 

“Tiga kelompok ini menggelar karya di Rumah Besar Kemasan. Kelompok empat mengusung tema ‘Tubuh Tumbuh dalam Ruang’, pameran mereka di Tujujati Art Space,” kata Direktur Artistik Biennale Jatim XI, Lucky Childa P.

Dirinya menerangkan, pameran penutup itu menampilkan beragam karya seni rupa. Mulai dari yang berbasis tradisi, eksperimen media baru, hingga praktik seni kontemporer yang merefleksikan isu sosial, budaya, dan global. 

BACA JUGA:Seniman Surabaya Resah, Evaluasi Ulang Ekskul Mobile Legends Masuk Sekolah

“Semua karya tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat umum,” tutur Lucky. 

Publik juga diajak berdialog dengan para seniman dan kurator. Hal itu membuat proses kreatif para seniman tidak berhenti di ruang produksi, tetapi berlangsung juga di ruang apresiasi yang lebih luas.

Para peserta juga melakukan kunjungan ke galeri dan event seni di Surabaya, sekaligus mengerjakan proyek kreatif yang kemudian dipresentasikan dalam pameran penutup.

Sumber: