Pemkab Gresik Gerak Cepat, Stabilkan Harga dan Pasokan Bahan Pokok di Pulau Bawean
Pemkab Gresik Gerak Cepat, Stabilkan Harga dan Pasokan Bahan Pokok di Pulau Bawean--
GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Kondisi stabilitas harga dan pasokan bahan pokok di Pulau Bawean menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Gresik. Usai cuaca buruk sempat memutus akses distribusi, langkah pembenahan pun mulai dilakukan.
Pemkab melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting di Kantor Bupati Gresik, Rabu, 10 September 2025. Melibatkan forkopimda, Bank Indonesia Jatim, KPPN Surabaya, dan Perum Bulog.
BACA JUGA:Distribusi Barang Lumpuh Imbas Cuaca Buruk di Laut, Gubernur Khofifah Beri Bantuan ke Pulau Bawean

Mini Kidi--
Camat Sangkapura Umar Junid dan Camat Tambak Muhammad Nursyamsi, juga hadir secara daring. Mereka diminta untuk melapor perkembangan situasi terkini di Pulau Putri.
Sementara itu, Sekda Gresik Achmad Washil menyebut, cuaca buruk dan tak beroperasinya kapal KMP Gili Iyang menjadi faktor utama terganggunya pasokan.
Apalagi, kapal yang selama ini jadi tumpuan utama distribusi kebutuhan pokok ke Bawean tersebut terbakar beberapa waktu lalu. Kini, KMP Gili Iyang masih dalam tahap perbaikan usai insiden kebakaran.
BACA JUGA:Cabuli Tetangga hingga Hamil, Pria asal Pulau Bawean Diringkus Polres Gresik
Meski begitu, Washil menegaskan bahwa pihaknya tetap memastikan ketersediaan bahan pokok dan menjaga harga tetap stabil. “Kami memahami kesulitan yang dirasakan masyarakat Bawean,” ujar Washil.
Dalam pemaparan Camat Sangkapura terkait kondisi terkini di Pulau Bawean, menurutnya bahan pokok merupakan hal utama yang dibutuhkan hingga saat ini. Sebab, konsumsi masyarakat terbilang cukup tinggi.
“Setiap harinya, masyarakat Sangkapura membutuhkan beras 16 ton, gula 12 ton, tepung 13 ton, kanji 9 ton, bawang merah 5.4 ton, bawang putih 4.2 ton, dan telur sekitar 1.000 rak,” jelasnya.
BACA JUGA:Cuaca Buruk, Kapal Relasi Gresik-Bawean Gagal Berlayar, Calon Penumpang Tertahan
Memang, stok beras di Kecamatan Tambak dinilai relatif aman lantaran sedang memasuki musim panen padi. Namun, perayaan Maulid Nabi di Pulau Bawean yang selalu berlangsung meriah meningkatkan permintaan bahan pokok secara signifikan.
“Kegiatan Maulid Nabi di Bawean selalu menarik kunjungan dan konsumsi besar, sehingga stok bahan pokok lebih cepat menipis,” ujar Camat Tambak.
Sumber:



