Deskripsi yang baik membantu pembaca membayangkan setting dan suasana cerita. Gunakan panca indera untuk menggambarkan detail tempat, waktu, dan perasaan karakter. Hindari deskripsi yang berlebihan dan bertele-tele.
6. Dialog yang Mengalir
Dialog yang natural dan mengalir akan membuat cerita Anda lebih hidup. Perhatikan cara berbicara karakter yang sesuai dengan kepribadian dan latar belakang mereka. Dialog juga bisa membantu menggerakkan plot cerita.
7. Perhatikan Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara Anda menceritakan kisah. Ada dua sudut pandang utama:
Orang pertama: Cerita diceritakan dari sudut pandang "aku".
Orang ketiga: Cerita diceritakan dari sudut pandang orang lain.
Pilihlah sudut pandang yang paling sesuai dengan cerita Anda.
8. Sunting dan Revisi
Setelah menyelesaikan cerita, bacalah kembali dengan seksama. Perbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan kalimat yang kurang jelas. Lakukan revisi untuk menyempurnakan cerita Anda.
Berikut adalah beberapa cerpenis terkenal di Indonesia yang bisa dijadikan contoh:
Iwan Simatupang: Dikenal dengan cerpennya yang absurd dan surealis.
Pramudya Ananta Toer: Cerpennya mengangkat tema sosial dan politik.
Chairil Anwar: Selain puisi, ia juga menulis cerpen dengan gaya bahasa yang khas.
Gadis Arivia: Cerpennya banyak mengangkat tema perempuan dan keluarga.
Dewi Lestari: Cerpennya menghadirkan kisah yang unik dan imajinatif.