SURABAYA, MEMORANDUM - Aksi demo puluhan orang yang mengaku sebagai kader arus bawah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggeruduk Kantor DPD PSI Surabaya di Jalan Ngagel no 143, Selasa 26 Maret 2024. Massa menuntut Erick Komala mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD PSI Kota Surabaya karena diduga korupsi dana bantuan politik (Banpol).
Dalam orasi yang disampaikan Koordinator aksi, Alrein mengatakan pada 2024 Pak Presiden Jokowi mendukung untuk kejayaan PSI. Namun di bawah, justru dana bantuan politik untuk kader-kader PSI diselewengkan.
"Yang mana harusnya banyak kader PSI yang bisa lolos baik anggota legislatif tingkat II, anggota legislatif tingkat 1 maupun DPR RI semua gagal. Banyak yang gagal karena ada dana banpol yang diselewengkan," kata Alrein dalam orasinya.
Ia melanjutkan bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk kegiatan kader di DPC. Namun dana tersebut tidak sampai ke kader dan kantor-kanor cabang sehingga tidak mampu melakukan sosialisasi dengan sebaik-baiknya.
BACA JUGA:Dugaan Korupsi Banpol, Kader Adukan Pengurus DPD PSI Surabaya ke Polda Jatim
"Dengan tidak ada dana tersebut kami tidak bisa memaksimalkan program-program dan hasilnya banyak caleg-calek yang menghabiskan banyak dana yang tidak bisa lolos ke Parlemen. Karena apa? Karena rakyat belum tau PSI, belum cinta PSI," ungkapnya.
"Sehingga kami sebagai arus bawah PSI, sebagai simpatisan PSI, dan sebagai kader meminta pertanggung jawaban kepada Erick Komala sebagai Ketua DPD PSI Surabaya harus diturunkan. Kami kader PSI yang tegak lurus, anti korupsi, dengan adanya kasus ini kami malu. Pecat Erick Komala dari PSI! Turunkan Erick!" kata Alrein dalam orasinya.
Sementara itu Wakil Ketua DPD PSI Kota Surabaya, Dino Wijaya usai pertemuan dengan aksi pendemo mengatakan dalam pertempuran di dalam (kantor DPD PSI) bahwa mereka memang bukan kader, mereka bukan anggota. Tapi mereka simpatisan yang mencintai PSI.
"Terkait dana banpol pun mereka tidak tau apa yang mereka pertanyakan. Tadi saya mempertanyakan juga dana banpol yang disalahgunakan seperti apa? Dia hanya melihat dari koran dan meminta pertanggungjawaban ke Erick," kata Dino.
BACA JUGA:Beri Pendidikan Politik, Bacaleg PSI Surabaya Ning Fika Sarasehan Bareng Pemuda Kartar Bratang Binangun
Dino mengaku berterima kasih kepada simpatisan PSI. Namun perlu diperjelas pihaknya takut bahwa mereka ditunggangi pendumas PSI.
"Saya takut mereka ditunggani pendumas yang melaporkan ketua, sekretaris, dan bendahara kami. Ini yang bisa menjatuhkan nama partai kami, itu yang saya takutkan katena mereka tidak tau apa-apa," bebernya.
Dalam kesepakatan tadi, mereka meminta aspirasinya didengarkan. Jika memang Erick Komala menggunakan atau menyelenggarakan dana banpol, mohon diberikan sanksi sesuai mekanisme partai.
"Minta supaya dibuktikan. Saya bilang kalau sudah dumas (pengaduan masyarakat) ya urusannya diranah hukum. Sudah dilaporkan di Polda Jatim, ya nanti Erick yang akan membuktikan itu," ungkapnya.
BACA JUGA:Punya Ketum Baru, PSI Surabaya Siap Tancap Gas
Menurut DPD PSI Surabaya, akai ini memalukan. Setiap hari kantor PSI buka, kalau ada yang dipertanyakan bisa datang ke kantor.
"Mereka tidak punya KTA, bukan anggota, bukan kader jadi tidak tau tentang mekanisme partai. Dan saya tidak ada yang kenal dengan pendemo tersebut," pungkasnya.(rid)