Dampak Ekonomi Rokok, Beban Negara dan Masyarakat

Kamis 14-03-2024,08:25 WIB
Reporter : Andika Putra Kusuma Wahyudi
Editor : Muhammad Ridho

SURABAYA, MEMORANDUM - Di balik citranya sebagai sumber pendapatan negara, rokok menyimpan dampak ekonomi yang merugikan both negara dan masyarakat. Artikel ini mengupas dampak ekonomi rokok dan urgensitas meninjau ulang kebijakan terkait.

1. Biaya Kesehatan:

Biaya kesehatan akibat penyakit terkait rokok jauh lebih besar daripada pendapatan negara dari cukai rokok. Pengeluaran untuk pengobatan penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit pernapasan akibat rokok membebani negara dan masyarakat.

BACA JUGA:Benarkah Merokok Menurunkan Kualitas Sperma? Cek Faktanya Berikut Ini

2. Produktivitas:

Kematian prematur dan penyakit akibat rokok menyebabkan hilangnya jam kerja dan produktivitas. Hal ini berakibat pada kerugian ekonomi yang signifikan bagi negara dan perusahaan.

3. Kemiskinan:

Pengeluaran untuk rokok dapat memperparah kemiskinan. Rumah tangga miskin menghabiskan proporsi pendapatan yang lebih besar untuk rokok dibandingkan dengan kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

4. Beban Negara:

Negara menanggung beban biaya kesehatan, infrastruktur, dan penegakan hukum terkait rokok. Hal ini mengalihkan sumber daya dari program-program lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

BACA JUGA:Sudah Berkali-Kali Mencoba Tapi Gagal, Coba 6 Tips Berhenti Merokok Ini

BACA JUGA:Benarkah Mengunyah Permen Karet Bisa Bantu Berhenti Merokok? Fakta atau Mitos?

5. Manfaat Berhenti Merokok:

Berhenti merokok dapat memberikan manfaat ekonomi bagi individu dan negara. Penghematan biaya kesehatan dan peningkatan produktivitas dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dampak ekonomi rokok menunjukkan bahwa kebiasaan ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Sudah saatnya pemerintah meninjau ulang kebijakan terkait rokok dan memprioritaskan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. (mg8)

Kategori :