GRESIK, MEMORANDUM - Sebuah rumah kontrakan diduga sebagai sarang gangster di Dusun Guwo, Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik digerebek, Minggu 3 Maret 2024, dinihari. Sedikitnya ada 17 remaja diamankan dan digelandang ke Mapolres Gresik.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan, pihaknya mengamankan 17 remaja yang menjadi anggota gangster. Belasan remaja itu hampir berusia masih di bawah 17 tahun.
"Iya benar, sudah kita amankan. Total ada 17 anak. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan," kata mantan Kanitjatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya itu.
Meski demikian, Aldhino masih belum bisa merinci identitas belasan gangster itu. Ia menegaskan, jika para remaja itu masih di bawah umur. Untuk proses selanjutnya, ia bakal mendatangkan orang tua gangster untuk kepentingan pembinaan.
BACA JUGA:Polres Gresik Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2024 dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan
"Karena masih anak-anak, kita akan panggil orang tuanya untuk dilakukan pembinaan. Tapi sebelum itu kita akan beri sanksi sosial," pungkas dia.
Sementara itu, Sakur Warga Dusun Guwo, Desa Sumput mengatakan, penggerebekan dilakukan sekitar pukul 01.00 Wib. Saat itu sekelompok anggota gangster berada di sekitar rumah yang hendak tawuran.
"Saya dan warga membubarkan anak-anak itu. Karena mereka ini hendak tawuran," kata Sakur, Minggu 3 Maret 2024, siang.
Sakur menambahkan setelah dirinya dan warga pulang, tak berselang lama puluhan anggota gangster kembali datang. Oleh warga, puluhan anggota gangster tersebut diamankan.
BACA JUGA:Polres Gresik Gelar Sosialisasi Penerimaan Anggota Polri di SMA
"Pas saya dan warga balik pulang, ternyata datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Sama warga mereka diamankan. Tapi banyak yang kabur," tambah dia.
Setelah diamankan, lanjut Sakur, warga menghubungi Polsek Driyorejo untuk melakukan penggerebekan di rumah kontrakan itu. Alhasil polisi dan warga mengamankan belasan anggota gangster dan beberapa senjata tajam.
"Dari HP-nya, ada chat di grup WA yang berisi isi soal tawuran. Saat kita tanya, pengakuannya biasa kumpul di KBD (Kota Baru Driyorejo). Saat digerebek, rumah kontrakan di Guwo itu dijadikan tempat menaruh sajam," tutup dia.(fdn)