SURABAYA, MEMORANDUM - Pemkot Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) telah memberikan kemudahan kepada para Pengguna Jasa Parkir (PJP). Salah satu kemudahan itu adalah dengan menyediakan layanan transaksi parkir melalui non-tunai seperti QRIS. Dengan pemberlakuan pembayaran digital ini, diharapkan dapat mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir.
Ditemui Memorandum di area parkir Taman Bungkul, salah seorang petugas parkir menyampaikan bahwa pembayaran parkir di area Taman Bungkul ini sudah bisa diakses dengan pembayaran ORIS.
"Sudah sudah bisa pakai QRIS, " kata pria berkumis ini.
Ia menjelaskan untuk pembayaran ORIS pengunjung bisa langsung scan barcode yang telah tertempel di parkir elektronik Taman Bungkul.
BACA JUGA:Kebijakan Parkir Non-Tunai Ditolak Paguyuban Jukir, Wali Kota Eri: Ada Kepentingan Apa?
"Tinggal barcode ada itu dengan sistem QRIS. Kalau roda dua trifnya ya 2.000. Kalau roda empat 5.000," ujarnya.
Sementara bagi masyarakat yang tidak bisa membayar pakai ORIS, petugas juga masih menerima pembayaran tunai.
Data Dishub Surabaya mencatat, ada 5 titik parkir Tepi Jalan Umum (TJU) di Kota Pahlawan yang telah menyediakan layanan pembayaran dengan metode QRIS. Yakni, di Jalan Sedap Malam, Jalan Jimerto, Jalan Taman Bungkul, Jalan Serayu dan Jalan Progo.
"Parkir TJU di data eksisting kami 1.370an titik. Harapannya (seluruhnya) bisa dilaksanakan dengan digitalisasi, dengan QRIS," kata Kepala UPTD Parkir Tepi Jalan Umum Dishub Kota Surabaya, Jeane Mariane Taroreh.
BACA JUGA:Pembayaran Parkir Pakai QRIS Jangan Sekadar Sensasi ke Publik
Selain Tepi Jalan Umum, sistem pembayaran QRIS sebelumnya telah diterapkan Dishub Surabaya pada beberapa lokasi Parkir Tempat Khusus (PTK). Di antaranya, Parkir Gedung Balai Pemuda, Parkir Gedung Genteng Kali, Parkir Gedung Kertajaya, Parkir Gedung UPTSA Siola, Park and Ride Mayjend Sungkono dan Parkir UPTSA Menur.
Di samping mudah dan cepat, QRIS juga akan menjaga keamanan proses pembayaran parkir. Pengguna jasa parkir cukup meng-scan barcode yang terpasang dan melakukan pembayaran melalui aplikasi yang diinginkan.
Selain pembayaran melalui QRIS, Jeane menyebut, pihaknya juga berencana menerapkan metode parkir berlangganan dan voucher. Ini diharapkan dapat mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi parkir.
"Kami ada formula lain dengan voucher dan parkir berlangganan yang kami sudah hitung potensinya, kami buat virtual account," ujar dia.
BACA JUGA:Komisi C Dukung Digitalisasi Parkir, Asal Tak Bikin Ribet Masyarakat