Anak Berenang di Sungai Jadi Tren, Pemkot Surabaya Diminta Sediakan Fasilitas Kolam Renang

Kamis 04-01-2024,15:08 WIB
Reporter : Alif Bintang
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM - Fenomena anak-anak Surabaya berenang di sungai kian masif. Hal ini lantas menjadi sorotan pemerhati anak, M Isa Anshori.

Menurutnya, sebagai kota yang menyandang predikat kota layak anak, semestinya Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menyediakan fasilitas berenang yang murah dan mudah dijangkau. Namun sayangnya fasilitas tersebut sampai sekarang belum ada.

"Menurut saya, hadirnya sarana prasarana berenang yang murah dan bisa dijangkau adalah keniscayaan. Saya kira sebagai kota yang layak anak, Surabaya seharusnya bisa. Masalahnya apakah mainstream anak mewarnai dalam pembangunan Kota Surabaya?" ucap Isa, Kamis, 4 Januari 2023.

Isa menjelaskan, anak-anak selain belajar juga butuh kegiatan yang bersifat hiburan. Renang merupakan salah satu bentuk kegiatan hiburan. Selain itu, juga banyak hal lain yang dibutuhkan anak-anak untuk menjalankan kegiatan hiburannya di luar belajar.

BACA JUGA:Kolam Renang Jambangan Ternyata Bukan Untuk Umum

Namun masalahnya, kata Isa, tidak semua anak punya kemampuan untuk membiayai kegiatan rekreatifnya. Sebab butuh biaya. Di satu sisi, sarana yang disediakan oleh pemerintah kurang bahkan tidak ada. Terutama fasilitas kolam renang.

"Kalau pun ada biayanya mahal, sehingga sungai menjadi pilihan," tandas anggota Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan (LPA) Jatim ini.

"Sejauh ini, taman bermain banyak, ada lapangan futsal, ada lapangan basket, tapi kolam renang mungkin belum ada," sambungnya.

Oleh sebab itu, Isa mendorong agar Pemkot Surabaya hadir untuk memfasilitasi anak-anak secara maksimal. Yakni, dengan menyediakan fasilitas berenang. Salah satunya dengan membuka Kolam Renang Jambangan yang telah diresmikan 3 tahun lalu untuk publik.

BACA JUGA:Kolam Renang Maut Gadel Sari Praja Sudah 20 Tahun Beroperasi untuk Umum

"Tidak semua sungai itu juga aman, baik dari sisi kebersihan maupun sisi keselamatan, sehingga dibutuhkan pengawasan," tuntas Isa.(bin)

Kategori :