Pemkot Surabaya Atur Ketat Jam Malam RHU, Knalpot Brong dan Penjualan Petasan saat Nataru
Wali Kota Eri Cahyadi.--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemkot Surabaya mengambil langkah tegas dalam menjaga kondusivitas Kota Pahlawan jelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota tentang Peningkatan Keamanan, Ketentraman, dan Toleransi Hari Raya Natal Tahun Baru 2025, Eri Cahyadi mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Awasi Harga dan Keamanan Pangan Jelang Nataru Bersama Satgas Serta BPOM

Mini Kidi--
Salah satunya, larangan penjualan dan penggunaan petasan yang berpotensi ledakan, serta peniadaan tradisi jual beli terompet hingga konvoi arak-arakan di malam pergantian tahun.
Langkah ini diambil menyusul terbitnya SE Menteri Dalam Negeri Nomor 400.6.1/9548/SJ serta SE Menteri Pariwisata tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman.
BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Harga Akhir Tahun, Pemkot Surabaya Ajak Warga Budidaya Cabai dan Bawang
Sektor Rekreasi dan Hiburan Umum (RHU) mendapat sorotan khusus dalam SE tersebut. Wali kota meminta pengelola RHU untuk mematuhi jam operasional khusus.
Pada malam misa Natal, tepatnya 24 Desember 2025, seluruh kegiatan RHU wajib tutup mulai pukul 18.00 WIB. Sementara itu, kelonggaran diberikan pada malam pergantian tahun baru. RHU diperbolehkan beroperasi, namun dibatasi hanya sampai pukul 04.00 WIB pada 1 Januari 2026.
”Pengelola juga dilarang keras menerima pengunjung anak di bawah usia 18 tahun. Selain itu, pastikan tidak ada penyalahgunaan tempat untuk perjudian maupun peredaran narkotika,” tegas aturan dalam SE tersebut.
BACA JUGA:Eri Cahyadi Rotasi 79 Pejabat Eselon III dan IV Pemkot Surabaya Jelang Akhir Tahun
Untuk memastikan keamanan ibadah Natal, Pemkot Surabaya menginstruksikan panitia gereja untuk berkoordinasi intensif dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam).
Peningkatan kewaspadaan dilakukan dengan memaksimalkan CCTV, pemasangan barrier sebelum pintu masuk, hingga pemeriksaan barang bawaan jemaat.
”Ketika mendekati Natal, kita siaga keamanan. Kita sudah berdiskusi dengan gereja terkait pengamanan waktu ibadah, akses masuk, hingga area parkir,” ujar Eri.
Sumber:

