SURABAYA, MEMORANDUM-Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melalui Kecamatan Bulak telah memberikan perhatian kepada puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang tak lagi bisa berjualan di kawasan Watu-Watu, Kenjeran. Yakni, dengan memberikan fasilitas stan di lantai 1 Sentra Ikan Bulak (SIB).
"Kita sudah sering sosialisasi kepada para pedagang agar tidak berjualan di sana (Batu-Batu). Satu per satu kita kunjungi. Kemudian kita rapat koordinasi dengan OPD terkait untuk relokasi ke SIB. Lalu per 24 Oktober sudah resmi pindah," terang Camat Bulak Hudaya, Rabu, 20 Desember 2023.
Merespons aksi blokade jalan yang dilakukan PKL di depan Taman Suroboyo pada Minggu, 17 Desember 2023 lalu, Hudaya menyebut bahwa aksi itu dilakukan segelintir pedagang yang kurang puas setelah direlokasi.
Mereka merasa kesal lantaran tak diperbolehkan berjualan di area Batu-Batu dan Tanggul Cumpat atau di belakang Taman Suroboyo.
BACA JUGA:Kawasan Batu-Batu Dijaga Personel Satpol PP 24 Jam, Pedagang Kucing-kucingan dengan Petugas
"Hanya beberapa pedagang yang ingin kembali berjualan di sekitar pesisir pantai. Mungkin mereka merasa ramai di sana, sedangkan di SIB sepi. Namun hampir 70 pedagang tetap berjualan di SIB, istilahnya mereka manut, tidak kembali berjualan ke Tanggul Cumpat ataupun Bau-Batu," tandas camat.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bersihkan Sampah Sisa Lapak PKL Pantai Batu-Batu Kenjeran
Hudaya menjelaskan bahwa pihaknya hanya melaksanakan kewajiban agar kawasan pesisir Pantai Kenjeran terjaga dengan baik serta tidak membahayakan pengunjung apabila terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Pantai itu rawan, lalu fungsi pohon cemara yang tumbuh di sana itu untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Karena itu, kita harap kawasan pesisir steril. Ini juga sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan pantai, sebab di sana kotor sekali (oleh sampah plastik dan bekas makanan)," terangnya.
Pihaknya lantas memastikan akan terus memberikan perhatian terhadap keberlangsungan SIB. Kini, kegiatan kelurahan atau kecamatan mulai sering digelar ke sana. Juga kegiatan lain setiap akhir pekan. Bahkan, pegawai kelurahan dan kecamatan setiap siang menyempatkan untuk makan di SIB.
"Kalau saya, di mulai dari kita dulu (kecamatan/kelurahan) untuk meramaikan SIB setelah upaya relokasi itu. Jadi kita ke SIB setiap siang untuk makan atau sekadar minum. Lalu ketika ada kegiatan, kita selalu adakan di SIB. Seperti misalnya nobar Fifa U-17," tandasnya.
Hudaya menambahkan, upaya lain untuk semakin menghidupkan SIB yakni, dengan menghadirkan musik elekton di sana. "Malam minggu besok akan ada penampilan musik elekton di lantai satu SIB. Ini sebagai upaya agar SIB semakin dikunjungi," pungkas mantan lurah Dukuh Pakis ini. (bin)