SURABAYA, MEMORANDUM - Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah jantung atau arteri koroner mengalami penyumbatan akibat plak yang terbentuk dari timbunan lemak atau substansi lain, seperti kalsium dan fibrin. Kondisi ini dikenal dengan ateroskelosis.
Plak dapat terbentuk di dinding arteri, bahkan sejak seseorang masih muda. Namun, makin bertambahnya usia, risiko pembentukan plak akan makin tinggi. Jika tidak diobati, keberadaan plak dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan mengganggu suplai darah yang kaya akan oksigen ke jantung.
Sejauh ini, penyebab pasti terbentuknya plak pada pembuluh arteri masih belum diketahui secara pasti.
BACA JUGA:Telapak Tangan Sering Berkeringat Tanda Sakit Jantung? Mitos atau Fakta?
Berikut Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
1. Kebiasaan merokok
Merokok adalah salah satu faktor yang paling berperan dalam meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Setidaknya lebih dari 30% orang yang mengalami serangan jantung adalah seorang perokok aktif.
2. Kolesterol tinggi
Kolesterol yang terlalu banyak mengalir dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Jenis kolesterol yang membuat risiko penyakit jantung koroner meningkat adalah low-density lipoprotein (LDL), atau yang biasa disebut kolesterol jahat, dan trigliserida.
3. Diabetes
Penderita diabetes, khususnya yang tidak mendapatkan pengobatan atau yang kadar gula darahnya tidak terkontrol, memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner.
BACA JUGA:Yuk Ketahui, Manfaat Anggur Hitam untuk Kesehatan Jantung, Kulit, dan Rambut
4. Penggumpalan darah
Penggumpalan darah atau trombosis yang terjadi pada arteri koroner akan menghambat suplai darah menuju jantung. Proses terjadinya penggumpalan darah ini berhubungan erat dengan faktor lain, seperti proses peradangan, kadar kolesterol tinggi, gula darah yang tidak terkontrol, dan stres.
5. Tekanan darah tinggi