Tekanan darah tinggi juga bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. Seseorang dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi jika memiliki tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih.
6. Obesitas
Fakor risiko penyakit jantung koroner juga bisa meningkat karena obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan tingkat kolesterol baik. Padahal, kolesterol baik dapat mengurangi risiko penyakit jantung, termasuk penyakit jantung koroner.
BACA JUGA:Anak Muda Beresiko Terkena Serangan Jantung, Dokter Ungkap Ini Dia Penyebabnya
7. Faktor genetik
Orang yang memiliki keluarga penderita penyakit jantung koroner akan lebih rentan terkena penyakit ini. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa ada varian gen yang umum dimiliki oleh penderita penyakit jantung koroner. Varian gen tersebut berperan penting dalam mengontrol tekanan darah dan kolesterol.
8. Jarang olahraga
Jarang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Tubuh yang jarang bergerak dapat kehilangan kemampuannya untuk mengubah lemak menjadi energi sehingga akan terjadi penumpukan lemak. Hal ini dapat meningkatkan jumlah kolesterol jahat yang bisa memicu penyakit jantung koroner.
9. Kecanduan alkohol
Mengonsumsi alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan zat lemak yang mengalir dalam darah (trigliserida). Kedua hal ini dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah jantung sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner