SURABAYA, MEMORANDUM-Hati-hati bagi warga Surabaya dan sekitarnya jika ingin membeli apartemen. Harus diteliti betul kantor developer apakah terpercaya atau tidak. Sebab, banyak sekali penawaran apartemen yang ujung-ujungnya tidak jelas. Diduga, masih banyak korban lain yang tertipu.
Hal ini juga dialami oleh Wilson Sinatra, seorang warga Surabaya tertipu ratusan juta rupiah setelah membeli sebuah apartemen fiktif dari seseorang berinisial H. Korban tertipu bujuk rayu penawaran penjualan unit property berupa bangunan apartemen di Surabaya Timur lewat pameran.
Wilson mengaku telah mentransfer uang sebesar Rp 273.900.000 kepada inisial H untuk pembayaran angsuran membeli apartemen di kawasan Surabaya Timur bernama Eastcovia, yang berlokasi di lokasi Kejawan putih.
Wilson menceritakan, ia bertemu dengan H di Kantor PT Bumi Wahana Nusantara yang bertepat di Jalan Ir Soekarno A/20 (Ruko Este Square) melalui sales agen properti yang menawarkan unit apartemen mewah dengan harga murah.
Yang menjual apartemen tersebut adalah agen properti. Wilson tertarik dengan penawaran H karena harga apartemen tersebut cukup murah terjangkau dan lokasinya strategis.
Wilson kemudian mentransfer uang sebesar Rp 5 juta kepada PT BWN sebagai uang tanda jadi. Lalu, dibuatkanlah kontrak perjanjian beli unit apartemen untuk mengikat calon konsumen.
Dalam perjalanan bayar agsuran, pihak developer bernama inisial H tak kunjung berikan penjelasan maupun serah terima kunci atau sertifikat kepemilikan apartemen tersebut kepada Wilson dalam waktu 22 bulan masa angsuran.
Namun, setelah satu tahun 8 bulan, Wilson tidak kunjung menerima sertifikat kepemilikan apartemen tersebut. Ia pun menghubungi H dan bertemu lalu mendapat pengembalian bayar senilai Rp 50 juta. sisanya hingga kini belum ada kejelasan.
“Saya jelas kecewa mas, ini akan saya kejar sampai uang saya kembali. Keterlaluan, sudah tidak penuhi janji masih di suruh menunggu waktu lagi, sampai kapan harus tunggu janji yang ndak ditentukan,” keluhnya.
Wilson berencana akan melaporkan kasus ini ke polisi jika tidak ada solusi. Wilson mengaku sangat menyesal menjadi korban penipuan. Ia berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi orang lain agar lebih berhati-hati dalam membeli properti. Hingga saat menurut korban, H tidka bisa dihubungi. Lewat WA ataupun telepon.(*)