Wasiat Anggota Satpol PP yang Tewas dalam Kecelakaan KA, Menyiapkan Kain Kafan Sebelum Meninggal

Senin 20-11-2023,19:42 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Eko Yudiono

SURABAYA, MEMORANDUM-Jauh sebelum meninggal, Suyono (55) warga Wonorejo 4C, Manukan, korban meninggal dalam kecelakaan minibus elf vs kereta api di perlintasan Lumajang, berwasiat untuk dikafani dengan kain mori yang telah disiapkan sendiri sebelumnya.

Kain kafan tersebut berwarna putih telah disiapkan oleh Suyono sendiri sejak beberapa tahun yang lalu. Wasiat Suyono tersebut akhirnya dipenuhi oleh keluarganya. Jenazah Suyono dikafani dengan kain yang telah disiapkannya.

"Berwasiat kalau meninggal nanti ingin dikafani dengan kain ini saja (yang sudah disiapkan) , " Luluk Musrifah, istri dari korban. BACA JUGA:Gubernur Khofifah Sampaikan Duka Cita Korban Laka Kereta Api di Lumajang

Kain mori ukuran 3 meter itu tersimpan sejak beberapa tahun lalu di dalam almari dengan terbungkus koran. "Jadi kain itu ukurannya 3 meter. Karena lamanya disimpan dengan dibungkus koran kondisinya sampai mangkak. Karena ini wasiat jadi harus penuhi, " ujarnya. 

BACA JUGA:Banyak Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu, Kewenangan Keamanan Perlintasan Sebidang Ada di Pemerintah

Keluarga Suyono mengatakan bahwa Suyono merupakan orang yang ceria dan selalu memikirkan akhirat. Ia sering mengingatkan keluarganya untuk selalu bersiap-siap menghadapi kematian.

"Sering bilang sudah menyiapkan kain kafan itu meninggal ke keluarga dan juga tetangga tetangganya. Orangnya baik banget, " ungkapnya. 

Selain itu, sebelum meninggal Suyono juga berkeinginan anaknya bisa bekerja di lingkungan Pemkot Surabaya. 

"Anaknya tiga, yang pertama sudah nikah. Sementara anak yang ke dua dan bungsu ini harapan bapaknya untuk bisa bekerja di Pemkot Surabaya. Dengan harapan bisa meneruskan pengabdian bapaknya yang merupakan petugas Satpol PP Kota Surabaya, " jelasnya. 

Pihaknya berharap Pak Wali Kota Eri Cahyadi bisa memberikan pekerjaan untuk kedua anak korban Suyono ini di lingkungan kerja Pemkot Surabaya. 

"Iya sering kali bilang ke saya, kalau bisa dua anaknya ini bisa kerja di Pemkot Surabaya. Supaya bisa meneruskan bapaknya, " pungasnya. (alf)

Kategori :