SURABAYA, MEMORANDUM - Gas helium kerap digunakan untuk berbagai kebutuhan, salah satunya mengisi balon udara. Dalam dunia medis, helium digunakan bersama oksigen untuk membantu penderita gangguan pernapasan.
Meski umum digunakan, gas helium dengan kadar dan jumlah yang berlebihan dapat merusak sistem pernapasan. Bahkan, seseorang yang menghirup gas helium secara berlebihan dapat berujung pada kematian.
BACA JUGA:Ungkap Penyebab Tewasnya Mahasiswi Kedokteran Hewan Unair, Polisi Lakukan Uji Toksikologi
BACA JUGA:Kasus Dugaan Bunuh Diri Mahasiswi Unair, Psikolog Forensik: Harus Dipastikan
Lantas, bagaimana jika menghirup helium dari sumber lain, Misalnya dari tabung helium? Nah, kalau ini benar-benar akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa serius dan mengancam jiwa.
Sebab, tangki atau tabung helium tidak hanya menampung helium lebih banyak, tapi juga melepaskannya dengan kekuatan tinggi. Hal tersebut bahkan bisa mengakibatkan paru-paru pecah. Dan semakin kamu menarik napas, semakin kamu mendorong tubuh untuk berfungsi tanpa oksigen murni.
BACA JUGA:Ini Identitas Mahasiswi Kedokteran Unair yang Tewas di Areal Apartemen Tambak Oso, Sidoarjo
BACA JUGA:Tabung dan Selang Terhubung ke Kepala Mahasiswi Kedokteran Unair
Bahaya menghirup gas helium yang perlu diwaspadai.
1. Kebocoran Paru-paru
Helium juga dapat masuk ke dalam paru-paru, sehingga menyebabkan organ vital tersebut mengalami infeksi atau iritasi. Jika dibiarkan, gas helium bisa menyebabkan paru-paru bocor yang ditandai dengan nyeri dada atau bahu yang luar biasa, sesak napas, denyut jantung menjadi cepat, serta kulit berubah warna menjadi kebiru-biruan karena kekurangan oksigen.
2. Menghambat Oksigen Menuju Otak
Menghirup helium dalam jumlah banyak atau dengan waktu yang lama akan menghambat aliran oksigen ke dalam otak. Semakin banyak helium yang terhirup, semakin parah kondisi akibat kehilangan oksigen.
3. Pecah Pembuluh Darah
Menghirup helium dari tangki bertekanan juga dapat menyebabkan emboli atau kondisi ketika gelembung udara menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan memicu pendarahan.