SURABAYA, MEMORANDUM - Sabu atau methamphetamine merupakan salah satu jenis narkotika termasuk dalam golongan amfetamin. Biasanya, sabu memiliki bentuk kristal bening atau putih yang bisa dijadikan bentuk bubuk untuk dihirup melalui hidung. Selain itu, pengguna sabu juga terkadang menginjeksikan atau meminum narkotika jenis ini.
Sabu memiliki efek toksik yang dapat merusak sistem organ dan berdampak negatif terhadap kesehatan secara keseluruhan. Pada jantung, sabu dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke
BACA JUGA:Tukang Jagal Hewan Kecanduan Sabu
Berikut dampak negatif dari kecanduan sabu-sabu
1. Gangguan kerja otak dan suasana hati
Perubahan aktivitas neurotransmitter di otak tidak hanya akan berhenti pada peningkatan hormon tertentu saja. Ketika jumlah hormon kembali menurun secara drastis, pengguna sabu akan cenderung merasa mudah kesal, stres, dan depresi.
2. Keluhan kardiovaskuler
Karena sabu merupakan narkotika yang bersifat stimulan, detak jantung pengguna juga akan terpicu untuk meningkat. Akibatnya, dampak penggunaan sabu juga bisa pengguna rasakan melalui keluhan kardiovaskular.
BACA JUGA:Maunya Perkuat Stamina Kerja, Penghuni Kos Balongsari Malah Kecanduan Sabu
3. Masalah sistem pernapasan
Dampak penggunaan sabu juga terlihat melalui berbagai masalah sistem pernapasan. Efek stimulan dari narkotika ini bisa menyebabkan pernapasan yang cepat dan memicu rasa lemas atau pingsan.
4. Penurunan sistem imun
Jenis narkotika ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, penggunanya akan lebih rawan terkena penyakit.