JOMBANG, MEMORANDUM - Meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak belakangan ini menjadi sorotan masyarakat, Senin, 9 Oktober 2023.
Apalagi terlebih kekerasan kepada anak-anak terjadi di lingkungan pondok pesantren.
Tentunya ini miris sekali. Di mana anak-anak yang seharusnya mendapat perlindungan dan kasih sayang di suatu tempat, kini malah menjadi objek tindak kekerasan.
Untuk mencegah terjadinya kekerasan, maka Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) melakukan MoU dengan MUI.
"Ini kita lakukan, salah satunya melalui roadshow pesantren anti kekerasan dalam mewujudkan pesantren ramah anak," terang Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati (Bintang Puspayoga).
Kemen PPPA melakukan roadshow di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang dengan tekad menguatkan karakter pesantren antikekerasan dan ramah anak.
Dan tentunya, sinergi dan kolaborasi dengan MUI tersebut untuk memberikan perlindungaan kepada anak-anak, pemenuhan hak anak.
Bintang menjelaskan, hal ini menjadi penting apabila melihat sekian puluhan ribu pesantren yang banyak menghasilkan para santrinya dengan sukses.
Tapi belakangan ini, di beberapa tempat yang seharusnya pendidikan berasrama berbasis agama yang memberikan ruang aman dan nyaman kepada anak-anak, ada di beberapa media sosial yang sangat miris untuk didengarkan, disaksikan, ada perlakuan-perlakuan salah.
"Tentu ini menjadi keprihatinan kita bersama, bagaimana dulu pencegahan akan menjadi penting. Pencegahannya melalui roadshow ini, deklarasi, komitmen, kemudian mengingatkan pendidik, pimpinan, pengasuh dan anak-anak santri, bahwa pendidikan berasrama berbasis agama ini, anak-anak harus diberi ruang aman, nyaman dalam mengenyam pendidikan," jelasnya.
Bintang mengingatkan, bagaimanapun juga mereka adalah aset bangsa. Dan hadirnya anak-anak ini tidak hanya kewajiban orangtua saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama.
Maka sinergi, kolaborasi sudah disampaikan oleh kiai juga oleh Sekjen MUI, bagaimana pesantren tidak ada tempat untuk kekerasan, bullying.
"Pesantren adalah tempat untuk memberikan kasih sayang, tempat yang aman, nyaman kepada anak-anak atau santri-santri yang ada di pondok pesantren," ujarnya.
Bicara tren, Bintang memaparkan, bahwa kasus kekerasan itu adalah fenomena gunung es. Prevalensi melakukan survei kekerasan memang cukup tinggi. Banyak kasus yang tidak terlaporkan. Ia melihat, satu tahun belakangan ini tiada hari tanpa isu kekerasan. Yang pertama, itu tidak terlepas dari masyarakat yang sudah tidak menganggap aib lagi.
"Kedua adalah dampak dari medsos. Justru semakin kasus terungkap, satu tahun belakangan ini yang meningkat adalah kasus yang terungkap," paparnya.