Bangkalan, memorodum.co.id-Situasi dan kondisi (sikon) harkamtibmas kompleks Pelabuhan Kamal, rutin menjadi fokus pantuan dan giat patroli personel Satpolairud Polres Bangkalan. Targetnya, agar arus penumpang beberapa unit kapal yang melayani alur penyebarangan di perairan Selat Madura, itu tidak terusik oleh ragam gangguan kamtibmas.
“ Ya gar mereka bisa menunggu, naik atau turun dari kapal Ferry dengan nyaman. Bebas dari potensi aksi 3C, serta gangguan kamtibmas lainnya,” kata KBO Satpolairud Polres, Iptu Joko Purwowidodo,SH, Sabtu (19/8) kemarin.
Karenanya, personel Satpolairud tidak hanya rajin melakukan giat patroli. Sesekali melakukan giat sosialisasi berbasis edukatif kepeda warga non penumpang yang rutin beraktif di sekitar kompleks pelabuhan. Mereka antara lain para PKL, Ojol Perahu dan motor R-2, serta penjaja mamin jalanan.
Seperti giat Jumat Curhat Jumat (18/8) pagi kemarin, Iptu Joko dan beberapa personel Satpolairud, berinisiatif mengumpulkan belasan anjal (anak jalanan-Red) tuna wisma, yang tingkahnya kerap mengusik kenyamanan penumpang.
“Mereka kami ajak ngumpul bareng di ruang tunggu ASDP di Pelabuhan Kamal,” tandas Iptu Joko. Di sini, personel Satpolairud secara humanis titip sederet imbauan berbasis edukatif.
Dalam arahannya, Iptu Joko menyarankan, jika diantara para anjal masih punya orang tua, sebaiknya pulang ke rumah untuk bantu-bantu orang tua. Jangan saban hari keleleran di kompleks pelabuhan.
Sedangkan kepada ayah dan ibu para anjal, Iptu Joko titip pesan bahwa pendidikan usia dini dalam rumah tangga sejak usia dini penting diterapkan kepada anak-anak mereka. Jika usianya sudah remaja, ada baiknya dimotivasi untuk mengembangkan usaha kecil-kecilan, agar punya bekal etos semangat kerja.
” Jangan malah diajari minta-minta (ngemis-Red) kepada penumpang kapal. Ingat telapak tangan lebib baik ada di atas (member-Red) dari pada ada di bawah (meminta-Red), ” imbau Iptu Joko. Apa lagidalam praktinya, saat meminta atau ngemis, ada kesan kerap dilakukan dengan cara memaksa.
Ini membuat penumpang yang akan naik atau turun dari kapal jadi risih dan terganggu. Bahkan ada kalanya jadi mangkel. ”Cara-cara seperti itu tidak sopan. Jangan dilakukan lagi,”pesan Iptu Joko.
Menyikapi arahan personel Satpolairud, para anjal yang rata-rata masih belia, sebagian malah masih bocah, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian Polisi kepada nasib mereka. Apa lagi Iptu Joko juga bagi-bagi angpaw (duit-Red) untuk mereka. (ras/ono)