Kapolres Bangkalan Bedah Gubuk Buruh Tani Sebatang Kara

Rabu 08-02-2023,08:45 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Bangkalan, Memorandum.co.id -Suatu hari, ketika giat door to door system (DDS) Kampolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono,SH SIK MH, nyambangi Kampung Beringin di Desa Dumajah, Kecamatan Merah, ada sosok lelaki paruh baya mengusik perhatian Kapolres. Namanya Ismail. Bajunya lusuh. Dia lesehan menyendiri. Tepat di depan sebuah kecil. Kondisinya sudah reyot. Juga dekil dan kumuh. Serta merta, AKBP Wiwit, begitu spaan akrab Kapolres, segera mendekati lelaki bersahaja itu. Seejenak terjadi dialog sdingkat dua arah. Atara AKBP dengan lelaki yang mulai udzur itu.” Ternyata, Pak Ismail hidup sebatang kara,” ceritera AKBP Wiwit, Rabu (8/2) kemarin. Sejak ditinggal mati istrinya 5 tahun lalu, menyusul kepergian anak lelaki satu-satunya yang sudah menikah, Pak Ismail jadi hidup sebatangkara. Tinggal menyediri disebuah gubuk tua. Dekil, kumuh dan sudah reyot. “Kondisi ekonominya, kayaknya pas-pasan,” ungkap AKBP Wiwit. Maklum, Pak Ismail hanya berprofesi sebagai buruh tani dengan penghasilan ala kadarnya. Menyikapi realita sosial ini, seketika naluri kemanusiaan Kapolres jadi terketuk. Timbul gagasan untuk bedah gubuk hunian Pak Ismail. Etos kepedulian terhadap kaun dhuafa itulah yang kemudian direalisasikan oleh AKBP Wiwit. Gubuk dekil Pak Ismail jadi di bedah (direnovasi-Red). Itu digarap gotong royong oleh personel Polsek Sepulu dan warga sekitar rumah Pak Ismail. Sepekan kemudian, setelah bedah gubuk hunian Pak Ismnail rampung, AKBP Wiwit didampingi Kapolsek Tanah Merah, AKP Buntoro,SH, kembali nyambangi Pak Ismail di Desa Dumajah, Selasa (7/2) siang.”Alhamdulillah, bedah gubuk Pak Ismail sudah rampung,” tutur AKBP Wiwit, sumringah. Kini setelah tuntas dibedah, Pak Ismail sudah menghuni rumah gedung mungil layak huni. Melihat kehadiran Kapolres, dengan terbata-bata, berkali-kali sosok buruh tani sebatangkara itu mengungkapkan rasa terima kasihnya. “ Mator sakalangkong Pak, mator sakalangkong da’ ajunan se-ampon mabecce’ roma bhadhan kaulah. Mogah-mogah Allah Ta’ala abales kelaban kajhemberan rejekeh da’ Bapak Kapolres Sakeluarga,” kata Pak Ismail dalam Bahasa Madura.Ungkapan senada juga dialamatkan kepada warga sekitar. Terima kasih pak, terima kasih kepada Bapak Kaopolres yang sudi memperbaiki (merehab-Red) rumah saya. Moga-moha Allah SWT menganugerahkan imbalan rejeki yang barokah kepada Pak Kapolres sekeluarga. Begitu kira-kira ungkapan Pak Ismail, jika di Indonesia-kan. (ras/gus)

Tags :
Kategori :

Terkait