TNI Juara Reformasi

Sabtu 05-10-2019,08:01 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Oleh: Dahlan Iskan Di antara lembaga apa pun, tentaralah yang paling sukses dalam mengemban amanat reformasi. Tokoh seperti Pangdam V Brawijaya, Mayjen Prasetja Boedi, adalah orang yang ikut mengawal proses kesuksesan itu. Maka di acara peringatan HUT Ke-74 TNI seperti ini tentara harus mendapatkan piala tertinggi dalam capaian misi reformasi itu. Reformasi begitu mahal harganya. Begitu tinggi. Pengorbanannya. Begitu banyak harus makan hati. Peristiwa 1998 itu begitu dramatiknya. Begitu banyak korban. Tapi lihatlah lembaga apa saja di negara ini yang telah berubah. Bukan berubah fisiknya, tapi jiwanya. Coba lihatlah satu persatu: siapa yang jiwanya sudah sesuai dengan tuntutan reformasi. Saya mulai dari kelompok saya: media. Lebih khusus lagi organisasi saya: PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan Serikat Perusahaan Pers). Juga Dewan Pers. Apakah mereka sudah sesuai dengan jiwa reformasi? Masih sangat jauh. Jangan-jangan justru kian jauh. Pers memang sudah bebas --tapi hanya bebas dari perizinan. Dan dari sensor. Tapi bebasnya itu seperti menjadi liar. Ibaratnya, “sekali merdeka merdeka sekali”. Tapi kemerdekaan itu tidak untuk rakyat. Kemerdekaan itu akhirnya hanya diabdikan untuk kepentingan pemilik modal. Termasuk kepentingan yang mengancam pemilik modal. Saya pernah meluncurkan program ratifikasi pers. Untuk mengembalikan marwah pers itu. Tapi sekarang program itu menjadi ‘verifikasi’. Yang pelaksanaannya jauh dari yang saya maksud dengan ratifikasi. Lihatlah lembaga partai politik. Apakah sudah sesuai dengan keinginan reformasi? Saya tidak perlu menguraikan. Kita semua merasakan. Kondisinya sudah begitu nyata --jauhnya dari misi reformasi. Lembaga penegak hukum? Saya juga tidak perlu menguraikan. Sudah cetho-welo-welo melencengnya. Kalau boleh menyebut satu lembaga di luar TNI --itu lembaga kedokteran. Khusus kalangan dokter. Belum lembaga kesehatan secara keseluruhan. Bagaimana dengan lembaga pendidikan? Mungkin termasuk yang lumayan. Saya tidak akan merembet ke lembaga-lembaga lain. Kapan-kapan bisa diteruskan. Fokus kita hari ini --tanggal 5 Oktober ini-- adalah tentara, TNI Kita. Mertua saya tentara --rendahan. Pangkatnya sersan. Jabatan tertingginya Danramil --zaman itu sersan masih bisa jadi Danramil. Di sebuah kecamatan pedalaman Kalimantan. Saya juga hafal lika-liku markas Kodam V Brawijaya. Waktu muda dulu. Ketika masih aktif di media. Dari Pangdam ke Pangdam. Baru enam tahun terakhir tidak pernah ke Kodam lagi. Sejak pindah ke Jakarta. Menjabat sesuatu di sana. Tapi hati saya tetap di Surabaya. Kodam V Brawijaya selalu di benak saya. Hidup membayang terus di kepala saya. Hubungan saya dengan Korem Bhaskara Jaya juga panjang. Apalagi ketika saya aktif di Persebaya. Praktis bapaknya Persebaya itu, dulu, adalah Korem Bhaskara Jaya. Maka dari jauh saya selalu mengikuti: siapa Pangdam baru Brawijaya. Siapa Danrem baru Bhaskara Jaya. Saya lagi di Amerika ketika mendengar Mayjen Wisnoe Setja Boedi diangkat menjadi Pangdam Brawijaya. Saat itu saya ikut bersyukur: putra Surabaya pulang kampung. Pulang kampungnya dalam dua pengertian: beliau memang lahir di Surabaya. ‘Pulang kedua’-nya, beliau pernah menjabat Danrem Bhaskara Jaya. Kepulangannya di tahun 2019 itu punya makna khusus: di saat Indonesia menghadapi Pemilu. Yang salah satu barometernya adalah Jatim --wilayah Kodam Brawijaya. Saya banyak mendengar prestasi beliau. Juga gaya kepemimpinan beliau --yang sangat cocok untuk zaman ini, di daerah ini. Maka ketika saya diminta menulis naskah untuk peringatan Hari TNI ini saya langsung menyanggupinya. Meski pun saya lagi di Inggris, hati saya di Surabaya. Kodam V Brawijaya tetap hidup di kepala saya. Sekalian untuk mengucapkan selamat kepada TNI. Kepada Kodam Brawijaya. Kepada Pangdam Mayjen Wisnoe Setja Boedi. Kepada Korem dan Danrem Bhaskara Jaya. Saya konsisten mengungkapkan bahwa TNI-lah lembaga di negeri ini yang tertinggi nilainya dilihat dari pelaksanaan misi reformasi. Hari ini pun saya mengatakan itu lagi. Rasanya saya ingin menyerahkan Piala Sebesar-besarnya kepada TNI hari ini.(*)  

Tags :
Kategori :

Terkait