Catatan Eko Yudiono Wartawan SKH Memorandum
Green Force tidak butuh striker asing. Samsul Arif saja sudah cukup kok. Meski usianya tidak muda, penyerang 36 tahun ini masih kompetitif. Masih greng. Masih jos. Aksi penyerang bernama lengkap Samsul Arif Munif di laga terakhir menjadi bukt nyata. Penyerang dengan tinggi 166 cm itu masih berbahaya. Tiga gol ketika melawan Persikabo 1973 menjadi bukti. Kegisitan, kelincahan serta penempatan posisi yang baik membuat Samsul mampu menutupi kekurangannya dalam hal ini tinggi badan. Lini belakang Persikabo dibuat kocar-kacir di laga itu. Samsul menjawab kepercayaan pelatih Persebaya Aji Santoso ketika namanya masuk dalam starting eleven. Samsul sudah mencetak 4 gol dalam dua laga terakhir. Satu gol ia ciptakan ketika Persebaya mengalahkan Bali United di laga tunda. Gol yang diciptakan Samsul ketika terbilang briliant. Mendapatkan umpan jauh Marselino Ferdinan, Samsul memenangkan adu sprint dengan bek Bali United Willian Silva Costa Pachecho. Ketenangannya kemudian menaklukkan benteng terakhir kiper senior Wawan Hendrawan. Lalu, apakah Persebaya masih butuh striker asing? Melihat performa awal striker asing asal Belanda Arsenio Valpoort, rasanya kok pesemis dia bisa menjadi goal getter handal lini serang Persebaya. Apalagi ketika diturunkan sebagai pemain pengganti, Valpoort juga tampil kurang percaya diri. Peluang matang yang didapatkan juga gagal dieksekusi dengan baik untuk menghasilkan gol. Terlalu dini memang untuk menilai performa eks penyerang SC Heerenveen 2013 silam itu. Namun jika melihat performanya ketika ia debut, rasanya kok jangan terlalu berharap. Toh, performa Samsul Arif di dua laga terakhir lagi moncer-moncernya. Tim Kebanggaan Surabaya juga mempunyai gelandang-gelandang mumpuni yang sanggup memberi umpan cantik kepada Samsul. Ada Taisei Marukawa yang sudah mencetak 9 gol. Juga Bruno Moriera yang sudah mencetak 4 gol. Ricky Kambuaya juga mencetak 4 gol. Jangan lupakan juga gelandang muda 17 tahun Marselino Ferdinan yang saat ini tengah naik daun juga mencetak 3 gol. “Saya masih muda,” tegas Samsul Arif seperti dikutip website resmi klub. Dia mengatakan demikian karena bermain di tengah-tengah pemain muda. Otomatis secara psikologis, Samsul merasa muda secara energi dan itu berimbas pada performanya di lapangan. Usia hanyalah angka bagi penyerang kelahiran Bojonegoro 14 Januari 1985 ini. Mengutip kata-kata filsuf terkenal William Shakespeare, “Usia, seperti cinta, tak dapat disembunyikan." Nah. Samsul sekarang ada di fase itu. Meski tidak bisa menyembunyikan angka 36 usianya, namun cintanya kepada sepakbola, Samsul akan terus mencetak gol demi gol. Jika coach Aji Santoso jeli, Valpoort akan tetap menghuni bangku cadangan ketika Persebaya bertemu PSM Makassar. Toh, dia juga belum teruji. Klub terakhir yang dia bela juga berasal dari Liga yang tidak top di Eropa, yaitu Liga Albania. Eropa bagian Tenggara yang hanya berpenduduk 2,87 jiwa hampir sama dengan penduduk Surabaya. Valpoort sebelumnya bahkan hanya bermain di Liga Siprus yang berpenduduk hanya 1,2 juta jiwa. Bersama Ermis Aradippou, dari 15 kali penampilan dia hanya mencetak dua gol. Bisa dinilai sendiri ketajamannya. Lalu, apakah masih berekspektasi tinggi dengan penyerang 29 tahun ini? Yang bisa menjawab tentunya manajemen Persebaya yang sudah mendatangkannya demi menggantikan striker asal Brasil Jose Wilkson. Kita sebagai penikmat bola hanya bisa menunggu Valpoort mencetak gol perdana. Tapi melihat performa awal, pesan saya, jangan terlalu banyak berharap. Toh masih ada Samsul. (*)Persebaya Tak Butuh Striker Asing, Samsul Arif Masih Muda, Masih Jos!
Rabu 12-01-2022,15:48 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :