SURABAYA - Berbagai ormas gabungan di Surabaya menggeruduk asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Jumat (16/7). Hal itu terjadi lantaran massa geram karena ulah mahasiswa Papua yang membuang Bendera Merah Putih setelah dipasang oleh pihak muspika. Massa yang begitu geram akhirnya melempari batu dan mencoba masuk ke dalam asrama untuk mengejar para mahasiswa Papua. Namun aksi itu dapat dicegah sejumlah aparat kepolisian yang menjaga ketat di depan pagar asrama. “Mereka sudah tidak mau pasang bendera. Lalu dipasangi bendera oleh pihak muspika di depan asrama mereka, namun dibuang oleh oknum anggota mereka," kata Salman, salah satu warga yang ikut menggeruduk asrama itu. Lanjut Salman, dia sebagai warga Negara Indonesia sangat tersinggung dengan ulah oknum mahasiswa Papua ini. “Saya sangat tersinggung dengan ulah mereka. Kalau mereka tidak mau kibarkan bendera jangan tinggal di sini (Indonesia, red),” paparnya. Terpisah, paska kejadian itu Kapolrestabes Surabaya Kombespol Sandi Nugroho mengatakan, pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti dan para saksi. “Kita masih kumpulkan bukti - bukti nya, jadi saya tidak mau berspekulasi terlebih dahulu,” terangnya, Sabtu (17/8). Namun, menurut Sandi, oknum pembuang bendera Indonesia tersebut sudah dianggap sebagai penista lambang negara. “Nanti akan kita cek apa ancaman hukuman itu. Paling nggak itu kan penistaan terhadap lambang negara,” pungkas Sandi. (x-3/tyo)
Buang Bendera Merah Putih, Asrama Mahasiswa Papua Digeruduk Massa
Sabtu 17-08-2019,14:10 WIB
Editor : Agus Supriyadi
Kategori :