Surabaya, Memorandum.co.id - Darmawan (27), penjual tahu sambung di Jalan Banyuurip, tidak mendapatkan ganti rugi setelah rombongnya ditabrak motor dan terbakar.
"Tidak ada yang mengganti mas, penjambretnya belum tertangkap," kata Darmawan, Senin (21/6). "Kaca rombong ini pecah, rombong rusak butuh dana sekitar Rp 1 juta untuk memperbaikinya," tambahnya.
Malahan orang yang menambal ban, warga Madura, ikut tertabrak malah minta ganti rugi ke Noviyanto, kakak iparnya. "Ya tidak saya kasih, orang namanya musibah, kita juga kena tabrak," imbuh Darmawan.
Akibat tabrakan itu, warga Madura tersebut terluka di bagian mulut dan luka bakar di punggung.
Bukan hanya rombong tahu campur, kerugian yang sama juga dialami Noviyanto karena
kios bensin dan kompresor rusak ditabrak motor.
Terpisah, Kanitreskrim Polsek Sawahan Iptu Ristitanto mengungkapkan, hingga kini korban penjambretan belum ada yang melapor ke Mapolsek Sawahan. "Korban sampai sekarang belum lapor," kata Ristitanto.
Namun, anggotanya tetap melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan dari saksi-saksi di lokasi kejadian. Hal ini untuk melacak maupun mengidentifikasi kedua pelaku.
Informasinya dari penjual tahu campur, para pelaku mengendarai Vario warna putih. Usai menendang pengendara motor lain yang hendak membantunya, mereka lari ke fly over Pasar Kembang.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua penjambret HP beraksi di Jalan Banyuurip, tepatnya di depan Indomaret, Kamis (17/6) pukul 23.00.
Dalam aksinya itu, kedua penjahat selain berhasil menggasak HP, mereka juga menendang seorang pria pengendara Vario yang berusaha mengejarnya.
Tendangan itu, membuat pengendara terjatuh lalu menabrak kios bensin dan rombong tahu campur. Luberan bensin tersebut mengakibatkan rombong tahu campur terbakar.
Tak hanya itu, kebakaran rombong menyebabkan Darmawan (27), penjual tahu campur mengalami luka bakar di bagian kedua kaki. Adapun penambal ban, warga Madura, wajahnya nyonyor terbentur kios bensin dan luka bakar di punggungnya. (rio/gus)