Bangkalan, Memorandum.co.id - Fenomena aneh kembali terjadi di balik terdamparnya 52 ikan paus pilot di pesisir pantai Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan. Tiga ikan di antaranya yang masih bertahan hidup selalu kompak balik kucing ke pesisir pantai, meski tim evakuasi Pemprov Jawa Timur dengan susah payah bolak-balik mengembalikan ketiganya ke habitatnya di tengah laut. “Setidaknya sudah empat kali tim evakuasi bolak-nalik ke tengah laut untuk mengembalikan tiga ikan paus yang masih hidup itu ke habitatnya,” kata Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II Pemprov Jawa Timur, RM Wiwied Widodo, Sabtu (20/2) siang. Tapi tiga ikan ukuran raksasa itu tetap saja balik ke pesisir pantai. Akhirnya, dua di antaranya juga mati terdampar, menyusul 49 kelompok ikan seperjalanannya. "Jadi hanya satu ekor yang bisa kami selamatkan. Ikan yang satu ini terus kami pantau agar tidak kembali ke pesisir,” tandas Wiwied. Ada beberapa kemungkinan indikator penyebab mengapa keganjilan itu terjadi. Di antaranya, secara instingtif, ketiga ikan itu selalu balik ke pesisir karena ingin mencari induknya yang sudah mati di tepi pantai. Atau secara naluriah ingin kembali bersatu dengan kelompok besarnya. Prediksi ini amat memungkinkan. Sebab, menurut Wiwied, ikan paus jenis pilot secara alamiah memang selalu hidup berkelompok. "Syukurlah, satu di antara ketiganya masih bisa kita selamatkan,” tutur Wiwied. Dengan demikian, dari total 52 ikan paus pilot rame-rame terdampar di pesisir pantai Desa Patereman, Kecamata Modung, Kamis dan Jumat (19/2) lalu itu, tercatat ada 51 ekor yang mati, satu lainnya selamat. Dari total 51 ikan paus na’as itu, hanya 47 ikan yang dikuburkan secara massal di tiga lokasi berbeda. Empat jasad ikan di antaranya hilang. Ada kemungkinan terseret oleh arus dan ombak. Sebab sebelum proses penguburan, pada malam harinya air laut sempat pasang. Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto menjelaskan, proses penguburan 47 ikan paus itu mulai Sabtu (20/2) pukul 06.00 pagi, menggunakan beberapa unit alat berat ekskavator. "Itu kami putuskan karena air laut keburu pasang lagi,” kata Didik, sapaan akrab Kapolres. Semuanya dikubur pada kedalaman 7 meter. Disaksikan ratusan warga sekitar, proses penguburan ikan mamalia berukuran jumbo itu dikawal ketat oleh aparat gabungan dari Polres dan TNI-AD ari Kodim 0829 Bangkalan. Tak seorang pun warga boleh mendekat. Massa hanya boleh menonton proses pemakaman dari bibir pantai. Jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi. Kebijakan itu diterapkan aparat agar warga tidak mengambil gambar dari jarak dekat, kemudian mengunggah foto yang mereka ambil di konten medsos dengan bumbu komentar yang tidak-tidak. Seperti dikait-kaitkan dengan dunia mistis, misalnya. "Komen seperti Itu bisa bikin keruh situasi,” pungkas AKBP Didik Hariyanto. (ras).
1 Selamat, 4 Hilang, Penguburan Massal 47 Ikan Paus Pilot Gunakan Ekskavator
Sabtu 20-02-2021,18:58 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :