Alat Pendeteksi Covid-19 dari Bau Ketiak Diuji Panitia ILITS 2021

Minggu 07-02-2021,17:40 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Surabaya, memorandum.co.id - Panitia Ini Lho ITS! (ILITS) 2021 menguji alat pendeteksi Covid-19 karya guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Prof DrsEc Ir Riyanarto Sarno yang bernama i-nose c-19, di Laboratorium Pemrograman Departemen Teknik Informatika ITS. Alat tersebut sengaja diuji untuk memastikan semua panitia yang sedang bertugas secara luring nantinya dalam keadaan sehat dan bebas dari virus corona yang sedang mewabah saat ini. “Kita tetap sadar akan pentingnya protokol kesehatan. Karenanya, kami harus memastikan semua panitia yang hadir dalam keadaan yang fit,” ungkap Ketua Pelaksana ILITS Auliansyah Rizki Teknikade, Minggu (7/2/2021). Mahasiswa yang akrab disapa Rizki ini melanjutkan, pihaknya memang mencari metode tes terbaik untuk menghindari kemungkinan buruk, misal munculnya klaster Covid-19 baru. Dengan adanya alat i-nose c-19 yang mudah digunakan serta memiliki tingkat akurasi sebesar minimum 90 persen, akhirnya Rizki memutuskan untuk menggunakannya sebagai alat skrining panitia ILITS. Seperti diketahui, i-nose c-19 bekerja dengan mengambil sampel dari bau keringat ketiak (axillary sweat odor) seseorang, setelah didapatkan sampelnya bau akan diubah menjadi sinyal listrik kemudian diklasifikasikan oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. “Bentuk alatnya seperti selang yang memiliki bundaran di ujung, kami diharuskan menjepit ujungnya di dekat ketiak seperti memakai termometer begitu,” urai Rizki menjelaskan bagaimana proses skrining menggunakan i-nose c-19 tersebut. Kemudian sistem akan mulai melakukan deteksi kesehatan pengguna. Setelah tiga sampai lima menit proses deteksi berlangsung, pengguna akan menerima pesan pemberitahuan mengenai hasil tesnya melalui aplikasi WhatsApp (WA). “Sebelum tes, kami diminta untuk mengumpulkan KTP dan nomor telepon untuk kepentingan pengumpulan data,” imbuh mahasiswa angkatan 2019 ini. Hasilnya, sebanyak 42 orang panitia ILITS yang hadir luring di Surabaya semuanya dinyatakan sehat dan negatif dari Covid-19. “Menggunakan i-nose c-19 merupakan pengalaman baru yang keren dan menarik. Ikut bangga juga menggunakan alat ciptaan bangsa sendiri,” pungkasnya. (mg-3/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait