Polres Probolinggo Kota Dirikan Ruang Isolasi Mandiri

Kamis 07-01-2021,14:43 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Probolinggo, Memorandum.co.id - Polres Probolinggo Kota siap mendirikan ruang isolasi mandiri di masing-masing Kampung Tangguh Semeru (KTS) bagi pasien Covid-19. Hal tersebut dilakukan menyusul masih tingginya angka penularan Covid-19. Rencana pendirian ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 disampaikan Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Raden Muhammad Jauhari usai rakor pembentukan ruang isolasi mandiri di Kampung Tangguh Semeru (KTS) dalam rangka antisipasi penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. "Kita bersama-sama melakukan upaya-upaya untuk mendukung Pemkot Probolinggo melalui pemberdayaan KTS yang sudah ada dengan mendirikan ruang isolasi mandiri maupun memerankannya terhadap warga yang terpapar Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri," ujar Kapolres RM Jauhari. Mantan Kapolsek Tanah Abang ini, mengatakan masing-maing KTS mempunyai peran sangat penting. Bahkan, dibawah pengawasan Dinas Kesehatan maupun Puskesmas, Camat, Lurah, dan tiga pilar bisa menyediakan ruang isolasi mandiri. Selain itu, adanya ruang isolasi mandiri di KTS akan bisa mengurangi penyebaran Covid-19. Sehingga dapat memaksimalkan pasien sebelum diisolasi ditingkat kota yang sudah disiapkan. "Jadi kalau ruang isolasi tingkat kota terbatas dan penuh, paling tidak ruang isolasi di masing-masing KTS ini berperan penting untuk membantu karantina yang terbatas oleh pemerintah kota," tandas Jauhari. Lebih jauh, Jauhari mengatakan, konsep berdirinya kampung tangguh semeru untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong dan pemberdayaan masyarakat. "Ini sebenarnya sudah dilaksanakan, namun kesempatan ini kita menegaskan kembali peran dan fungsi dari KTS lebih maksimal," ucap Kapolres. Disinggung soal rencana menempatkan petugas TNI, Polri dan Satpol PP di titik kerumunan yang kerap bandel, Kapolres mengaku bahwa hal itu menjadi atensinya bersama Forkopimda untuk lebih meningkatkankan pengawasan secara ketat dan terukur agar lebih maksimal di lapangan. "Kalau seandainya ada pusat-pusat keramaian akan ditempatkan petugas di lokasi tersebut. Selama ini sudah ditempatkan pos pengawasan sekitar Alun-Alun, Bundaran Geladak, rumah sakit rujukan, dan rusunawa. Itu sudah pasti ada anggota yang bertugas selama 24 jam," terang Jauhari. Meski keterbatasan personil, lanjut Jauhari, kedepannya berencana akan merangkul komunitas-komunitas, pemilik toko dan mall untuk menyaiapkan posko pengawasan yang akan ditempatkan personil TNI, Polri dan Satpol PP. "Kerjasama yang baik sangat diperlukan agar penempatan personil bisa dimaksimalkan, sehingga pusat keramaian untuk kegiatan aktivitas ekonomi masyarakat akan berjalan sesuai displin protokol kesehatan. Personil penegak disiplin sudah dipersiapkan," jelas Kapolres.(mhd)

Tags :
Kategori :

Terkait