Gresik, memorandum.co.id - Kelangkaan pupuk terjadi di wilayah Gresik. Akibatnya, petani susah mencari pupuk baik subsidi maupun nonsubsidi. Seperti yang disampaikan Sama’adi (64), salah seorang petani Dusun Karangasem, Desa Karangandong, kecamatan Driyorejo, Gresik. Ia mengaku tahun 2020 belum mendapat pupuk subsidi sama-sekali. “Belum ada sama-sekali, pupuk nosubsidi pun gak ada di sini, tahun kemarin ada, hanya sekali di Karangandong,” ujarnya, kemarin Menginjak musim hujan ini, Sama’adi yang tengah menanam padi mengaku kesulitan mendapat pupuk. Ia berasumsi, barangkali keterlambatan di daerahnya disebabkan oleh petani yang belum melunasi pinjaman atas pupuk. “Jadi masalahnya, yang belum nyaur, banyak. Kalaupun ada yang noroki juga gak bisa keluar. Gak ada stok pupuk. Ada supir di sini yang nawari, katanya kalau mau, harga tok 290 per sak, itu belum ada barang, harus. Dulu dia jualnya 125 ribu ke petani, sekarang mahal," imbuhnya. Seharusnya, kata di, pupuk turun 2 kali, di bulan kedua dan bulan ini, karena ini musim tanam. Menghadapi kelangkaan pupuk ini, mengingatkan Sama’adi pada cara petani dulu. Yakni dengan memanfaatkan dedaunan yang dibusukkan kemudian dicampur kotoran hewan sebagai pupuk. Tak hanya itu, Ia juga mengeluh harga padi yang turun. Ditanya tentang penurunan panen akibat tidak adanya pupuk, “Iya turun, apalagi sekarang harga padi kering perkilonya Rp 4.600, dulu Rp 5.300,” katanya Kelangkaan pupuk subsidi itu juga dibenarkan petani tambak asal Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme Gresik. “Belum ada pupuk subsidi tahun ini, mungkin akhir November. Kalau nggak ada ya, awal tahun depan,” terangnya. Menanggapi hal itu Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Aninditio Purno menerangkan, pendistribusian pupuk subsidi sudah berjalan. “Kalau ada petani yang belum dapat, mungkin itu karena ada pendataan ulang kartu tani,” jelasnya. Sementara, Sekretaris perusahaan PT Petrokimia Gresik, Yusuf Wibisono menjelaskan, secara prinsip siap menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No.27/2020, yang kemudian secara spesifik diatur melalui Peraturan Gubernur (Pergub) di tingkat provinsi dan Surat Keputusan (SK) Dinas Pertanian di tingkat kabupaten. "Secara nasional, pemerintah telah menambah alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 951 ribu ton, atau dari 7,9 juta ton menjadi 8,9 juta ton. Sedangkan penugasan Petrokimia Gresik bertambah sebanyak 258.832 ton, naik dari 4,7 juta ton menjadi 4,9 juta ton (56% dari alokasi nasional)."jelasnya. (han/har/udi).
Kesulitan Pupuk, Petani Gresik Menjerit
Jumat 20-11-2020,19:14 WIB
Reporter : Syaifuddin
Editor : Syaifuddin
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 23-11-2024,14:05 WIB
Ribuan Warga Kota Blitar Penuhi Kampanye Akbar Bambang-Bayu
Sabtu 23-11-2024,20:00 WIB
Warga Desa Jatisari Tewas Tertabrak KA Barang, Berikut Kronologinya
Sabtu 23-11-2024,07:04 WIB
Survei ARCI, Paslon Madiun Unggul Lantaran Kepuasan Kinerja
Sabtu 23-11-2024,19:28 WIB
Ribuan Warga Blitar Semarakkan Kampanye Akbar 'Menjemput Kemenangan' Rijanto-Beky
Sabtu 23-11-2024,16:17 WIB
Pengawasan Pilkada Serentak 2024 di Ngawi: Amanat Undang-Undang dan Peran Bawaslu
Terkini
Sabtu 23-11-2024,21:48 WIB
Risma Janjikan Solusi Air Bersih dan Murah untuk Warga Sidoarjo
Sabtu 23-11-2024,21:34 WIB
Pilkada Blitar 2024: Beky Herdihansah Janji Sumbangkan Seluruh Gajinya Selama Menjabat ke Anak Yatim Piatu
Sabtu 23-11-2024,21:09 WIB
Tokoh Nasional Hadiri Wisuda UWG Malang, Sampaikan Orasi Ilmiah Inspiratif untuk Bakar Semangat Wisudawan
Sabtu 23-11-2024,21:04 WIB
Arus Balik Dukungan Tak Terbendung, Risma-Gus Hans Diyakini Memimpin Jawa Timur
Sabtu 23-11-2024,21:00 WIB