Jaga Stok Pangan, Paslon Ladub Siapkan Program Petani Bangkit Sejahtera

Jumat 16-10-2020,17:58 WIB
Reporter : Ferry Ardi Setiawan
Editor : Ferry Ardi Setiawan

Malang, memorandum.co.id - Minimnya lahan pertanian memicu persoalan ketersediaan pangan baik secara nasional maupun daerah. Kabupaten Malang yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas berpotensi menjadi penyangga program ketahanan pangan. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (Ladub) menegaskan ketersediaan pangan menjadi perhatian khusus. Bersamaan Peringatan Hari Pangan Sedunia, Calon Bupati Malang nomor urut 2, Lathifah Shohib mengatakan, ketersediaan pangan salah satunya terkait dengan produktivitas pertanian. Permasalahan yang ada di petani saat ini, kata Lathifah Shohib adalah sulitnya mendapatkan subsidi pupuk hingga pemasaran produk hasil pertanian yang kurang menguntungkan petani. Menanggapi masalah itu wanita yang akrab disapa Bu Nyai ini menegaskan jika paslon Ladub memiliki berbagai program unggulan, salah satunya di bidang pertanian. "Program yang kami usung adalah petani dan nelayan Bangkit Sejahtera, dan itu akan menjadi fokus kami ketika diamanahi menjadi pemimpin di Kabupaten Malang," kata Bu Nyai saat berkampanye di Sumberpucung, Jumat (16/10/2020). Cucu pendiri NU itu menjelaskan, ada banyak hal yang harus dilakukan untuk menggeliatkan kembali sektor pertanian untuk menunjang ketersediaan pangan. Pertama, memberikan secara adil dan merata pupuk bersubsidi pada petani yang membutuhkan. Ketersediaan pupuk, kata Bu Nyai adalah hal yang banyak dikeluhkan petani ketika blusukkan menyapa masyarakat. "Pupuk subsidi selama ini masih belum merata penyebarannya, jadi kami kedepan akan berkomitmen untuk menyediakan hal tersebut bagi para petani," ujarnya. Hal kedua yang akan dilakukan adalah dengan menggandeng Balai Penelitian Pertanian dan akademisi. Menurut Bu Nyai, model ini belum diterapkan secara maksimal di Kabupaten Malang. Tujuannya adalah untuk mencari beberapa produk hasil tani yang bisa tumbuh di masa off season atau di luar masa panen. "Kadang banyak lahan petani yang menganggur karena off season, karena itu perlu ada penelitian sejauh mana sawah bisa menanam komoditas pertanian di tengah off season tersebut," bebernya. Ketiga, Bu Nyai menjelaskan, tentang pemasaran produk pertanian. Hal ini cukup urgent, agar para hasil produk petani bisa dibeli dengan harga yang layak dan bisa dipasarkan dengan sangat baik. "Pemerintah daerah ke depan memang harus fokus bagaimana menyejahterakan petani, karena harus diakui mereka adalah garda terdepan untuk ketahanan pangan," tandasnya. Bukan itu saja, Bu Nyai juga akan memprogramkan agar masyarakat bisa memanfaatkan lahan yang sempit untuk bercocok tanam. Ini ditekankan Bu Nyai saat melakukan agenda kampanye ke Kecamatan Sumberpucung. Bu Nyai mengapresiasi warga yang telah bercocok tanam di lahan perumahannya. Program semacam ini cukup baik dalam upaya menjaga ketahanan pangan dalam sektor yang lebih kecil. "Ke depan paslon Ladub akan serius memperhatikan program bercocok tanam di rumah sebagai program utama dan mendapat bantuan dari pemerintah," tukasnya. Program ini, perlu ditingkatkan sebab pada saat awal pandemi Covid-19 di mana harga komoditas pertanian melambung tinggi, mereka yang menanam sendiri masih bisa bertahan. "Semua program sudah kami lakukan forum group discussion (FGD) bersama dengan para ahli, Insya Allah paslon Ladub akan merealisasikan jika dipercaya masyarakat sebagai bupati dan wakil bupati," terangnya. (*/ari/fer)

Tags :
Kategori :

Terkait