SURABAYA - Prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly masih marak. Modus mereka sangat rapi dan sering mengelabui polisi. Namun, setelah polisi menggerebek kos-kosan di Jalan Jarak 21 dan menangkap muncikari, teman-temannya tiarap untuk sementara waktu. Kapolsek Sawahan Kompol Dwi Eko Budi Sulistiyono mengungkapkan, hasil penyisiran anggota di sekitar eks lokalisasi Dolly pada Rabu (10/4) malam terlihat sepi dan tidak terlihat aktivitas prostitusi setelah penggerebekan dan penangkapan muncikari Muji alias Jimy. "Biasanya muncikari dan PSK tidak beroperasi selama sebulan. Namun, setelah itu mereka kembali beraktivitas lagi," ungkap Dwi Eko saat dikonfirmasi Memorandum, Kamis (11/4). Menurut Dwi Eko, modus jaringan prostitusi terselubung di eks lokasisasi Dolly sangat rapi. Untuk membongkarnya tidak mudah dan membutuhkan penyelidikan yang matang. Selain itu, jumlah muncikari juga banyak. Tidak jarang mereka kucing-kucingan dengan petugas. Muncikari sudah mempunyai link wanita yang siap di-booking pria hidung belang dan mempersiapkan kamar kos. Para muncikari menawarkan jasa esek-esek baik pagi, siang, dan malam di pinggir jalan. Tergantung pesanan. "PSK kebanyakan berasal dari luar kota,"jelas mantan Kapolsek Gubeng ini. Selama ini, polisi dan petugas Satpol PP sering menggelar razia cipta kondisi (cipkon) gabungan di eks lokalisasi Dolly seminggu sekali dan mengobok-obok kos-kosan yang diindikasikan dijadikan tempat esek-esek PSK. Dwi Eko mengungkapkan, hasil razia cipkon gabungan sedikitnya sudah enam muncikari yang telah ditangkap dan dijerat pasal perdagangan manusia (trafficking) tahun 2018. “Pada tahun 2019 ini, baru sekali tertangkap. Kami akan terus membersihkan Dolly dari prostitusi terselubung,” pungkas dia. Seperti yang diberitakan sebelumnya, prostitusi terselubung di eks lokalisasi Dolly ternyata masih beroperasi. Terbukti, setelah polisi meringkus muncikari, pekerja seks komersial (PSK), dan pelanggannya atau pria hidung belang. Bahkan, saat digerebek di kamar kos berlantai 2 di Jalan Jarak 21, PSK bernama Gemi alias Lilik (44), masih melayani tamunya berinisial AB asal Lamongan. Sedangkan, muncikari yang diamankan adalah Muji alias Jimy (38), warga Jalan Lombok, Dusun Jaruman, Kelurahan Godean, Kecamatan Loceret, Nganjuk yang kos di Jalan Kupang Gunung Timur I. (rio/fer/tyo)
Modus Rapi dan Sering Kelabui Polisi
Kamis 11-04-2019,21:47 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Selasa 26-11-2024,10:35 WIB
Polres Jember Jemput Paksa Kades Tanggul Wetan, Diduga Korupsi Dana Kas Desa
Selasa 26-11-2024,17:32 WIB
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan Ini dari Pengasuh Ponpes Sunan Drajat
Selasa 26-11-2024,09:00 WIB
Dugaan Adanya Politik Uang Menjelang Pilkada Wali Kota Batu, Begini Kata Bawaslu Kota Batu
Selasa 26-11-2024,06:41 WIB
Dugaan Money Politic di Masa Tenang Pilkada Kota Probolinggo 2024, Ini Respon Paslon dan Bawaslu
Selasa 26-11-2024,08:51 WIB
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Kota Blitar Terima Laporan Pembagian Uang, Sembako dan Brosur Kampanye Ibin-Elim
Terkini
Selasa 26-11-2024,22:12 WIB
Antisipasi Rawan Bencana, Tim Pamatwil Polda Jatim Tinjau Lokasi TPS di Kota Batu
Selasa 26-11-2024,22:01 WIB
Dalmas Polda Jatim Perkuat Pengamanan Pilkada Kota Batu 2024
Selasa 26-11-2024,21:49 WIB
Polres Batu Perketat Pengamanan Distribusi Logistik Pilkada 2024
Selasa 26-11-2024,20:37 WIB
378 Lembar Surat Suara Rusak Pilkada 2024 Dimusnahkan
Selasa 26-11-2024,20:28 WIB