PDI Perjuangan Beri Efek Kejut Pilkada

Senin 10-08-2020,09:36 WIB
Reporter : Aziz Manna Memorandum
Editor : Aziz Manna Memorandum

Surabaya, Memorandum.co.id - Kabar turunnya rekomendasi DPP PDIP terkait Pilwali Kota Surabaya Selasa (11/8/2020) besok masih menjadi teka-teki. Belum jelasnya nama siapa yang bakal menjadi calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Surabaya memanaskan situasi internal PDIP di Kota Surabaya. Sejumlah tokoh internal kandang banteng ini sudah mendaftar ke DPD PDIP Jawa Timur. Meski rekomendasi tetap menunggu instruksi resmi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Sejumlah nama itu adalah Wisnu Sakti Buana (Pengurus DPD PDIP), Armudji (DPRD Jawa Timur), Baktiono (DPRD Kota Surabaya). Sementara Eri Cahyadi (Sekkota Pemkot Surabaya) yang belum mendaftarkan melalui jalur politik dan belum memastikan maju Pilwali Surabaya dikabarkan dilirik PDIP karena kedekatannya dengan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya yang juga pengurus DPP PDIP. Koordinator Forum Jokowi Jatim, Aven Januar menjelaskan, belum turunnya rekomendasi PDIP hingga menjelang beberapa hari pendaftaran merupakan strategi politik. Hal ini juga dilatar-belakangi hanya nama Irjen Pol (purn) Machfud Arifin yang maju sebagai calon wali kota yang kuat di Surabaya. Meski mantan Ketua TKD Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2018 lalu ini sudah mengantongi dukungan 8 partai politik, namun belum mendapat dukungan PDIP. "Terkait strategi politik PDIP, hal ini juga dilatarbelakangi pihak yang muncul sampai saat ini Machfud Arifin belum sepenuhnya mendapatkan resmi surat rekomendasi dari 8 Parpol , rata-rata semua masih berupa surat tugas partai," terang Afen Januar saat berbincang dengan memorandum.co.id, Senin (10/8/2020). Banyaknya calon dari kader internal yang muncul dengan kombinasi dan elevasi kekuatan masing-masing, dikatakan Aven Januar, bagi DPP diperlukan pertimbangan-pertimbangan khusus sebelum keluarnya rekomendasi partai. Sehingga parpol bergambar kepala banteng dengan moncong putih ini sangat hati-hati menurunkan rekomendasi. Nampaknya, Megawati Soekarnoputri tidak mau gegabah menjaga kemenangan yang sudah diraihnya selama 20 tahun belakangan ini. "Pilwali 2020 ini terkait dengan kemenangan Pileg PDIP di tahun 2024 dan juga Pilpres 2024 nantinya. Kombinasi pasangan itu setidaknya bagi PDI Perjuangan tidak sekadar mampu menjaga konsistensi kemenangan 20 tahun dalam Pilwali Surabaya, tapi juga serangkaian target kemenangan PDIP di masa depan," tandas dia. Dengan jumlah kursi di legislatif, lanjut alumni Fisip Unair ini, PDIP bisa mengusung calon wali kota dan calon wakil wali kota sendiri. "Menjaga konsistensi sebagai partai yang penuh kejutan sejak era Pilkada berlangsung. Strategi efek kejut itu yang sampai hari ini banyak memberikan kemenangan Pilkada di banyak daerah se-Indonesia selama ini," tandas Afen.(day)

Tags :
Kategori :

Terkait