LBM PCNU Haramkan Sedekah Autogajian, Kapolres Tulungagung Ingatkan Masyarakat

Senin 13-07-2020,21:28 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi

Tulungagung, memorandum.co.id - Belakangan, masyarakat Tulungagung dihangatkan adanya komunitas sedekah bernama Autogajian. Yang menjanjikan anggotanya akan mendapatkan uang lebih banyak dibandingkan sedekah yang diberikan saat mereka bergabung. Dan sejak sekitar 5 bulan beroperasi menggunakan media internet, lebih dari 30 ribu warga Tulungagung menjadi anggota komunitas sedekah ini. Karena menggunakan istilah sedekah, Lembaga Bahtsul Masa’il (LBM) PCNU Tulungagung mengirim surat ke otoritas jasa keuangan (OJK), guna menanyakan status Autogajian. Kemudian meminta perwakilan OJK mau menjadi narasumber dalam forum LBM. Namun karena pandemi, maka hanya surat balasan dari OJK saja yang dikirimkan kepada PCNU dengan tembusan kepada Polres Tulungagung. Rois Syuriyah PCNU Tulungagung, Muhson Hamdani mengatakan, setelah menerima surat dari OJK yang menyatakan Autogajian adalah entitas tidak memiliki izin, maka pihaknya memastikan sedekah ala Autogajian hukumnya haram, karena mengandung tipu daya. “Artinya kalau diniatkan sedekah, harusnya tidak mengharap kembalian yang lebih besar. Berbeda dengan yang ditawarkan Autogajian, karena mengandung tipu daya makanya sifatnya haram,” jelasnya. Terkait surat tembusan dari OJK mengenai status Autogajian dibenarkan oleh Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia. Pihaknya meminta masyarakat berhati-hati menginvestasikan harta bendanya. Pandia juga meminta masyarakat tidak gampang tergiur dengan investasi yang bisa berpotensi merugikan. “Jangan sampai mudah tergiurlah dengan tawaran-tawaran yang tidak masuk akal. Apalagi sampai tertipu,” ujarnya, Senin (13/7). Pandia berharap agar masyarakat memilih menginvestasikan harta pada kegiatan bisnis yang bisa dipercaya, dan tidak menjanjikan keuntungan berlipat-lipat tanpa usaha. “Sampai saat ini belum ada laporan, tapi kita mengingatkan agar berinvestasi di bidang yang jelas-jelas saja, agar tidak tertipu,” pesannya. Sementara, salah satu peserta komunitas Autogajian berinisial NN, mengatakan sejak bergabung lima bulan lalu dirinya mendapatkan banyak keuntungan. “Saya sih merasa untung ya, sudah ikut 5 bulan ini, modal saya juga sudah balik,” jelasnya. NN menilai, mereka yang mempermasalahkan Autogajian karena iri dengan kesuksesan komunitas ini. “Harusnya kan tabayyun nanya ke kita-kita. Bukan malah seperti itu. Itu mungkin orang yang iri,” ucapnya. (fir/mad/tyo)

Tags :
Kategori :

Terkait