Timnas Flag Football Indonesia sendiri pada Oktober lalu tampil dalam turnamen internasional. Indonesia berlaga di China dan menghadapi 16 negara dari kawasan Asia hingga Oseania, dan baik timnas putra dan timnas putri masuk dalam lima besar.
“Kita berangkat dengan timnas putra dan putri, dua-duanya bisa tembus lima besar,” kata Windra.
Untuk persiapan, timnas menjalani latihan rutin dua kali dalam sepekan, ditambah satu sesi khusus pembahasan strategi. Program ini dijalani selama enam bulan hingga tim dinilai siap bertanding.
BACA JUGA:Menang 3-1 atas Myanmar, Timnas Indonesia U-23 Tetap Tersingkir dari Sea Games 2025
Salah satu peserta roadshow, Muhammad Prakoso, atlet flag football asal Surabaya, mengaku tertarik dengan olahraga ini karena menuntut strategi yang matang. “Flag football itu seru karena strateginya dalam. Antara tim menyerang dan bertahan benar-benar berbeda,” ujar dia.
Ia menjelaskan, tidak seperti olahraga lain yang pemainnya bisa menyerang dan bertahan secara bersamaan, flag football memiliki pergantian pemain yang jelas. “Kalau tim penyerang selesai main, semua harus keluar dan diganti tim bertahan. Jadi permainannya lebih terstruktur,” jelasnya.
Dibanding American football, lanjut dia, flag football jauh lebih aman karena minim kontak fisik. Meski tergolong baru dikenal di Indonesia sejak 2009, olahraga ini mulai menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
BACA JUGA:Sejarah Terukir: Basket Putri 3x3 Indonesia Raih Emas Pertama di SEA Games
“Bukan olahraga baru di dunia, tapi sekarang mulai naik di Indonesia karena sudah masuk Olimpiade,” pungkas dia.(fdn)