Bupati Gresik Resmikan SPPG Dapur Hibrid di Yayasan PPNU Trate

Senin 20-10-2025,20:24 WIB
Reporter : Achmad Willy Alva Reza
Editor : Ferry Ardi Setiawan

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Hibrid di lingkungan Yayasan PPNU Trate, Senin, 20 Oktober 2025.

BACA JUGA:Tim Food Safety Polres Gresik Pastikan Menu Program MBG di SPPG Aman Dikonsumsi

Program tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Yayasan PPNU Trate, dan PT Petrokimia Gresik melalui program CSR sebagai dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG).


Mini Kidi--

Bupati Fandi Akhmad Yani menyampaikan bahwa kehadiran dapur hibrid menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah dan dunia industri untuk menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas.

“Kehadiran dapur hibrid ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan industri untuk menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas,” ujar Bupati Yani.

Ia menjelaskan, istilah hibrid pada SPPG mencerminkan filosofi kolaborasi lintas sektor dan inovasi tata kelola. SPPG Hibrid hadir sebagai transformasi dari kantin sekolah menjadi dapur gizi terpadu.

BACA JUGA:Kapolda Jatim Resmikan SPPG Bhayangkari Gresik untuk Dukung Program Gizi Masyarakat

“Dapur ini dibangun di dalam lingkungan pendidikan, tanpa menghapus peran kantin yang sudah ada. Justru ditingkatkan menjadi ruang penyedia gizi yang terintegrasi,” terangnya.

Menurutnya, model tersebut memperpendek rantai penyediaan makanan sehingga siswa dapat memperoleh makanan bergizi langsung di tempat belajar. Ia menegaskan bahwa kualitas gizi harus menjadi prioritas utama dibandingkan kuantitas.

“Fokus kita adalah pada kualitas gizi. Pastikan setiap menu yang disajikan benar-benar sehat, aman, dan memenuhi kebutuhan anak-anak,” tuturnya.

Bupati Yani juga berpesan kepada pengelola dapur SPPG yang berasal dari pegawai kantin sekolah agar selalu menjaga kebersihan, standar sanitasi, dan mutu makanan yang disajikan.

Ia menambahkan, kepala desa dan lurah dapat berperan sebagai mitra pendampingan, sementara puskesmas harus rutin melakukan pengawasan terhadap kegiatan dapur hibrid.

“Kepala desa dan lurah bisa ikut menjadi mitra dalam pendampingan, sementara puskesmas harus rutin melakukan pengawasan agar tidak timbul masalah di kemudian hari,” tambahnya.

Selain itu, ia berharap agar SPPG dapat bersinergi dengan Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan logistik secara mandiri.

Kategori :