"Tahun depan Dinkes kami tugasi untuk menggelar pendidikan masak. Bagaimana kepala dapur, ahli gizi yang bekerja bisa lebih memahami makanan yang baik saat disajikan dan diperkenalkan kepada pelajar," jelasnya.
Sementara itu, Koordinator SPPG Kedawung Wetan, Ibnu Ariq T, menjelaskan, seluruh proses operasional wajib menerapkan SOP ketat sesuai standar BGN.
Proses ini mencakup pemilihan bahan baku, proses memasak, tempat penyimpanan, hingga penyajian dan pembersihan wadah.
BACA JUGA:Bupati Pasuruan Siapkan Beasiswa Bagi Atlet Porprov Peraih Medali Emas
"Kami cek apakah bahan baku itu memang layak digunakan atau tidak dari suplier. Kemudian tempat penyimpanannya juga untuk suhunya kami terus pantau dan atur agar tidak terjadi pembusukan," kata Ibnu.
"Termasuk pembersihan wadah tetap menggunakan APD yang telah ditentukan untuk menjaga kualitas makanan dan menjamin makanan higenis dan layak konsumsi," tambahnya.
SPPG Kedawung Wetan saat ini melayani 3.100 penerima manfaat setiap hari. Meliputi siswa dari PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK terdekat.
BACA JUGA:Bupati Pasuruan Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
Dalam waktu dekat, akan ada penambahan penerima manfaat dari kelompok ibu hamil, melahirkan, dan menyusui.
Sejak beroperasi pada 11 September 2025 yang lalu, SPPG mengirimkan makanan selama lima hari kerja, mulai Senin hingga Jumat.
Menu yang disajikan selalu berganti setiap hari. Terdiri dari protein hewani, protein nabati, sayur, buah-buahan, dan susu kemasan, untuk memastikan gizi seimbang dan menghindari kebosanan penerima manfaat.(kd/mh)