SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kekurangan guru di SDN Kutisari II Surabaya belum teratasi sepenuhnya meskipun Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya telah mengambil langkah tindak lanjut.
BACA JUGA:Satu Guru Mengajar 50 Murid, Wali Murid SDN Kutisari II Keluhkan Kualitas Pendidikan
Keluhan wali murid berinisial AT, menyebutkan bahwa penambahan guru sekolah di Jalan Taman Kutisari nomor 10 Surabaya itu hanya untuk kelas 5, sementara kekurangan guru masih terjadi di kelas 2 dan 3.
Mini Kidi--
"Dispendik memang sudah menambah guru, tapi hanya untuk kelas 5. Sekarang kelas 5 ada dua guru. Sedangkan kelas 2 dan 3 masih kekurangan," ungkap AT kepada memorandum.co.id, Kamis 17 Juli 2025.
AT menjelaskan, di kelas 2 terdapat dua guru, namun salah satunya sering tidak masuk karena sakit dan menjalani cuci darah. Sementara itu, kelas 3 hanya memiliki satu guru yang mengajar gabungan kelas 3A dan 3B.
"Kalau di kelas 2, secara de facto ada dua guru. Cuma yang satu guru dalam keadaan sakit dan sering cuci darah sehingga sering tidak masuk. Kalau di kelas 3 masih satu guru yang mengajar di kelas 3A dan 3B," jelas AT.
Terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dispendik Surabaya, Mohammad Sufyan, menanggapi keluhan tersebut dan menyatakan akan menyampaikannya ke Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dispendik Surabaya, yang berwenang dalam penempatan dan pendistribusian guru.
SDN Kutisari II, Jalan Taman Kutisari nomor 10 Surabaya. -Oskario Udayana-
Sufyan berjanji akan menindaklanjuti permasalahan kekurangan guru di SDN Kutisari II agar proses belajar mengajar dapat berjalan optimal.
"Iya nanti saya sampaikan ke bidang GTK karena yang mengatur guru di bidang GTK," kata Sufyan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kekurangan guru di SDN Kutisari II Surabaya, dikeluhkan sejumlah wali murid. Mereka mengungkapkan bahwa satu guru kerap mengajar dua hingga empat kelas, menyebabkan proses belajar mengajar menjadi tidak efisien.
Kekurangan guru dikarenakan sudah banyak yang pensiun dan meninggal dunia. (rio)