LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang menunjukkan dukungan penuhnya terhadap gerakan pelestarian lingkungan yang diinisiasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM).
BACA JUGA:DLH Lumajang Apresiasi Aksi Kolaboratif Tanam Tabebuya dan Bersih Lingkungan
Kolaborasi ini berfokus pada penghijauan berbasis edukasi, yang diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran iklim dari tingkat desa.
Mini Kidi--
Pada Selasa 8 Juli 2025, DLH Lumajang secara simbolis menyerahkan bantuan berupa bibit pohon dan alat konservasi kepada mahasiswa KKN UGM di Desa Kandang Tepus, Kecamatan Senduro.
BACA JUGA:Gerak Cepat DLH Lumajang: Pangkas Pohon Rawan Tumbang Demi Keselamatan Pengendara
Bantuan ini meliputi 20 polibag bibit pohon Loa, 30 polibag bibit pohon Sukun, 10 polibag bibit pohon Nangka, serta 1 paket alat biopori. Biopori, sebagai solusi ramah lingkungan, berfungsi meningkatkan resapan air dan mengatasi genangan, menjadi bagian integral dari program konservasi air yang akan dijalankan.
Kepala DLH Lumajang, Hertutik, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat mahasiswa KKN UGM.
BACA JUGA:DLH Lumajang Dukung TMMD ke-123 dengan Penanaman Pohon di Desa Burno
“Kami mengapresiasi semangat adik-adik mahasiswa KKN UGM. Ini bukti bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. DLH siap mendukung kolaborasi seperti ini dalam bentuk bibit, alat konservasi, maupun pendampingan teknis,” ujarnya.
BACA JUGA:10 Lokasi Baru, DLH Lumajang Gelar Pengarahan Proklim Tahun 2025
Hertutik menekankan bahwa keterlibatan mahasiswa UGM bukan hanya menggerakkan aksi hijau, tetapi juga secara fundamental membangun kesadaran ekologis masyarakat dari bawah.
Rangkaian kegiatan yang meliputi edukasi kepada pelajar, penanaman pohon di lokasi strategis, serta pemanfaatan alat biopori, diharapkan mampu memberi dampak nyata dalam memperkuat ketahanan lingkungan desa.
“Ini bukan sekadar tanam pohon. Ini tentang membangun masa depan desa yang lebih sejuk, sehat, dan tangguh terhadap perubahan iklim,” tambah Hertutik.