Puncak Bulan Bung Karno, PDIP Surabaya Ajak Ratusan Kader Warisi Api Perjuangan Lewat Film

Senin 30-06-2025,12:16 WIB
Reporter : Arif Alfiansyah
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Suasana nostalgia dan semangat kebangsaan begitu kental terasa di Balai Budaya Surabaya. DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar acara nonton bareng (nobar) dan diskusi inspiratif sebagai puncak peringatan Bulan Bung Karno 2025, di gedung yang dulunya merupakan bioskop legendaris, Mitra.

Sekitar 700 kader dan simpatisan partai, bersama elemen pemuda dari berbagai organisasi sayap seperti Taruna Merah Putih (TMP) dan komunitas juang seperti BGR Perjuangan serta Komunitas Juang Merah Total (KJMT), memadati ruangan. Mereka hadir untuk menyaksikan dua film sekaligus sebuah film dokumenter dari arsip nasional dan film "Kusno" yang mengisahkan masa muda Sang Proklamator.

BACA JUGA:Bukti Bung Karno Dicintai Rakyat, 21 Ribu Peserta Soekarno Run Membeludak


Mini Kidi--

Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Yordan M Batara Goa, dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaannya atas antusiasme yang luar biasa. Menurutnya, kegiatan ini lebih dari sekadar menonton film.

"Saya sungguh bahagia dan bangga. Ini mungkin pertama kalinya kita nonton film Bung Karno di gedung bioskop seperti ini. Yang kita lakukan hari ini adalah upaya menghidupkan kembali semangat beliau, bukan sekadar menonton yang bisa dilakukan di HP," ungkap Yordan yang disambut riuh tepuk tangan hadirin.

Yordan menekankan pentingnya metode kekinian untuk mengenalkan sosok Bung Karno kepada generasi muda. Jika dulu buku menjadi medium utama, kini audio visual dinilai lebih efektif.

BACA JUGA:Pelajar Surabaya Dalami Kiprah Bung Karno

"Melalui gambar dan suara, kita bisa lebih memahami siapa Bung Karno. Harapannya, setelah nonton kita pulang dengan semangat baru. Kita ingin mewarisi api-nya, bukan abunya," tegasnya.

Acara tidak berhenti setelah film usai. Sesi diskusi inspiratif yang dipandu oleh Puteri Indonesia Berbakat 2004, Ghea Novianti, menjadi ajang pendalaman ideologi dan karakter.

Budayawan Kuncarsono Prasetyo, salah satu narasumber, meluruskan pandangan keliru tentang Bung Karno yang kerap dianggap lekat dengan klenik. "Tidak seperti anggapan beberapa orang, Bung Karno adalah figur yang religius," ujarnya.

BACA JUGA:Peringati Bulan Bung Karno, Komunitas Ngobrol Pintar Bedah Pancasila Ajaran Soekarno

Kuncarsono membeberkan fakta sejarah bahwa Soekarno merupakan salah satu tokoh yang turut menumbuhkan Muhammadiyah di masa-masa awal. 

"Catatan itu ada di kantor PP Muhammadiyah di Jakarta. Beliau juga punya KTA Muhammadiyah. Kedekatan beliau dengan Islam terbangun kuat saat kost di rumah HOS Tjokroaminoto dan sering diajak ikut pengajian," jelasnya.

Sementara itu, Ketua TMP Surabaya sekaligus Juru Bicara PDI Perjuangan, Seno Bagaskoro, mengungkap sisi lain Bung Karno sebagai seorang seniman.

Kategori :