Soal Peretasan Akun Instagram OPD, Tim Siber Pemkab Tulungagung Buka Suara

Jumat 13-06-2025,14:17 WIB
Reporter : Ahmad Rifai
Editor : Fatkhul Aziz

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Usai insiden peretasan akun Instagram resmi milik Humas Pemkab Tulungagung dan RSUD dr. Karneni Tulungagung yang sempat menjadi perhatian publik, perhatian masyarakat mulai tertuju kepada keamanan digital situs pelayanan publik di Tulungagung.

Menanggapi hal ini, Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau yang juga dikenal sebagai CSIRT (Computer Security Incident Response Team) Pemkab Tulungagung memberikan penjelasan.

BACA JUGA:Akun Instagram Humas Tulungagung Diretas, Muncul Video Tak Senonoh


Mini Kidi--

Sekretaris Dinas Kominfo Tulungagung, Hari Winarno, menegaskan bahwa selama ini Tim TISS memang fokus memantau dan menjaga keamanan situs web resmi milik masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah). Sementara untuk akun media sosial, pengelolaannya masih menjadi tanggung jawab penuh dari OPD masing-masing.

“Kalau akun media sosial, dikelola langsung oleh OPD-nya. Kami memang memantau, tapi bukan ranah langsung dari kerja tim TTIS,” ujar Hari pada Jumat 13 Juni 2025.

Meski begitu, Hari menyebut pihaknya tetap sigap. Ia mengaku hingga saat ini belum menerima laporan resmi dari OPD terkait insiden peretasan tersebut. Namun, dari pantauan yang dilakukan, beberapa akun sudah berhasil dipulihkan oleh admin masing-masing.

BACA JUGA:Aliran Air Terhenti, Warganet Sesaki Kolom Komentar Akun PDAM Tulungagung

Sementara itu, Ketua TTIS Tulungagung, Dimas Aji Pratama menjelaskan, pihaknya rutin melakukan patroli siber untuk mendeteksi potensi peretasan.

Fokus utamanya adalah situs web milik OPD yang secara resmi ada di bawah naungan Pemkab Tulungagung.

“Setiap bulan kita selalu menemukan upaya masuk dari pihak luar. Ada saja celah atau lubang keamanan yang coba dimanfaatkan. Tugas kami adalah menutup celah itu sebelum dimanfaatkan lebih jauh,” jelas Dimas.

BACA JUGA:Sebar Ujaran Kebencian, Pemilik Akun Pujiati Diringkus

Ia mencontohkan kejadian di bulan Mei lalu, saat timnya menemukan tampilan mencurigakan di laman web Dinas Ketahanan Pangan. Saat itu, muncul gambar khas hacker berjaket hoodie dan topeng yang menyusup di bagian daftar harga sembako pada aplikasi Si Mas Ketapang.

“Untung cepat ketahuan dan bisa langsung diblokir, biasanya pelaku ini tidak meminta apa-apa, namun memasukan konten judi online misalnya, yang dikhawatirkan kalau terlambat, bisa lebih bahaya,” tambah Dimas.

Tak hanya itu, celah keamanan juga ditemukan di web milik Bappenda. Kemudian pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan agen siber di masing-masing OPD untuk mempertebal pengamanan.

Kategori :