JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Petani melon dan semangka di Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur, menghadapi situasi pahit. Akibat harga jual yang anjlok drastis, mereka memilih untuk tidak memanen hasil tanamnya. Biaya operasional yang tinggi dinilai tidak sebanding dengan pendapatan yang akan diterima, sehingga tanaman dibiarkan mati dan buah-buahnya membusuk di ladang.
Salah satu petani yang terdampak adalah Wahyudi, warga Lingkungan Kramat, Kelurahan Kranjingan. Di lahannya, tanaman melon yang seharusnya sudah siap dipanen kini terlihat meranggas dan mati.
Mini Kidi--
"Buah melon ini sudah masuk masa panen, tapi sengaja tidak kami panen. Tanaman kami biarkan mati dan buahnya membusuk," terang Wahyudi saat ditemui di lokasi, Jumat 13 Juni 2025.
Wahyudi menjelaskan, keputusan pahit ini diambil karena jika panen dipaksakan, kerugian yang ditanggung akan lebih besar. Saat ini, harga melon di tingkat petani anjlok menjadi hanya Rp 2.400 per kilogram, dari harga normal sebelumnya yang mencapai Rp 8.000 per kilogram.
Ia merinci, untuk satu hektar lahan melon, biaya operasional yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp 50 juta. "Kalau kami paksa panen sekarang dengan harga segitu, hasil yang didapatkan tidak lebih dari Rp 20 juta. Tentu ini kerugian besar," keluhnya.
BACA JUGA:Swasembada Pangan, Bulog Jember Genjot Serapan Gabah Petani
Kondisi serupa tidak hanya dialami oleh Wahyudi. Menurut Abdul Faseh, pengurus Kelompok Tani Kelurahan Kranjingan, terdapat sekitar 5 hektar lahan melon di wilayahnya yang sengaja tidak dipanen oleh para petani karena alasan yang sama.
Abdul Faseh menambahkan bahwa anjloknya harga tidak hanya terjadi pada buah melon. "Selain melon, harga buah semangka juga turun drastis. Dari harga normal sekitar Rp 9.000, kini hanya laku Rp 3.000 per kilogram," ujarnya.
Menurutnya, penyebab utama jatuhnya harga ini adalah terjadinya panen raya secara bersamaan di sejumlah sentra penghasil melon dan semangka, baik di wilayah Jember bagian selatan maupun di kota-kota lain di Indonesia. Melimpahnya pasokan di pasar membuat harga jual di tingkat petani jatuh bebas.(edy)