SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kota Surabaya diminta untuk tidak lengah dan terus memperkuat langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.
BACA JUGA:Kemenkes Terbitkan SE Covid-19, Wali Kota Eri imbau Pakai Masker
Seruan ini mengemuka menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) Wali Kota Eri Cahyadi Nomor 400.7.7.1 /11560/436.7.2/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Covid-19.
Mini Kidi--
Kebijakan ini mendapat dukungan penuh dari legislatif yang mendorong penguatan sistem deteksi dini di fasilitas kesehatan serta pelibatan aktif masyarakat hingga tingkat RT/RW.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Ais Shafiyah Asfar, mengingatkan bahwa meskipun kondisi saat ini masih terkendali tanpa lonjakan kasus yang signifikan, kewaspadaan harus menjadi prioritas utama.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Terbitkan SE Kewaspadaan COVID-19, Warga Diimbau Waspada Tanpa Panik
"Meskipun belum ada lonjakan signifikan kasus Covid-19 di Surabaya, kita tidak boleh lengah," ujarnya.
Menurutnya, kesiapsiagaan adalah kunci untuk menghadapi segala kemungkinan, termasuk potensi munculnya varian baru virus tersebut.
"Kita harus siap mengantisipasi segala kemungkinan, termasuk munculnya varian baru," tegasnya.
Politisi muda PKB yang akrab disapa Ning Ais ini, mendorong Pemkot Surabaya untuk segera memperkuat kembali langkah-langkah preventif yang terbukti efektif sebelumnya.
"Kami mendorong pemkot untuk terus memperkuat langkah-langkah preventif, seperti sistem deteksi dini di puskesmas dan rumah sakit, serta mengaktifkan kembali pemantauan penyakit melalui surveilans aktif (SKDR)," paparnya.
Pihaknya merinci beberapa sektor penting yang perlu segera mendapat perhatian. Ia menekankan pentingnya peningkatan kembali kapasitas laboratorium rujukan dan kesiapan seluruh fasilitas kesehatan.
"Aktivasi pemantauan penyakit mirip influenza (ILI) harus digalakkan lagi. Selain itu, ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan dan sarana prasarana kesehatan lainnya harus dipastikan memadai. Ini adalah garda terdepan kita," jelasnya.
Namun, menurut Ning Ais, kesiapan fasilitas medis saja tidak cukup. Peran serta masyarakat menjadi pilar yang tak kalah penting dalam upaya pencegahan.
Ia mendorong agar edukasi mengenai protokol kesehatan kembali digalakkan secara masif dengan melibatkan para penggerak komunitas di tingkat paling bawah.
"Edukasi kepada masyarakat harus terus digalakkan melalui Ketua RT/RW dan berbagai komunitas. Kesadaran kolektif dalam menjaga protokol kesehatan harus kita bangun dan jaga bersama," ujarnya.
Ia menambahkan, Surabaya memiliki pengalaman berharga selama puncak pandemi sebelumnya, di mana kekuatan kolaborasi warga dan semangat gotong royong menjadi salah satu kunci keberhasilan menekan laju penyebaran virus. Semangat inilah yang ia harapkan dapat terus dipelihara.
"Pengalaman telah mengajarkan kita bahwa peran komunitas sangat vital. Prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati harus menjadi pegangan kita bersama," serunya.
Senada dengan itu, semangat kewaspadaan juga datang dari tingkat RW. Susanti selaku Ketua RW 5 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Tegalsari, memaparkan bahwa pihaknya akan kembali mengaktifkan sosialisasi dan pemantauan di lingkungannya.
"Pencegahan memang dimulai dari tingkat bawah. Kita akan melakukan pemantauan, jika terjadi sesuatu hal kita akan segera melaporkan ke jajaran atas, seperti puskesmas dan kelurahan," tegasnya.
Susanti menyatakan bahwa warga di lingkungannya siap mendukung arahan pemerintah.
"Kami di tingkat bawah akan segera berkoordinasi untuk kembali mengingatkan warga tentang pentingnya prokes. Pengalaman sebelumnya mengajarkan kita bahwa kebersamaan adalah kekuatan," katanya.
Sebagai informasi, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, secara resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor 400.7.7.1 /11560/436.7.2/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan COVID-19 di Kota Surabaya.
SE ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Kesehatan RI melalui surat edaran nomor SR.03.01/C/1422/2025 tertanggal 23 Mei 2025, menyusul adanya peningkatan kasus di beberapa negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Hong Kong.
Dalam edarannya, Wali Kota Eri Cahyadi mengimbau seluruh pemangku wilayah, pimpinan institusi, dan warga Kota Pahlawan untuk kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan, meskipun situasi di Indonesia secara umum menunjukkan tren penurunan. (alf)