SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Petugas gabungan dari kecamatan, satpol PP, dan DLH Kota Surabaya menertibkan sampah dan pemulung di tempat pembuangan sampah (TPS) Jetis, Kelurahan Wonokromo, Rabu 21 Mei 2025.
BACA JUGA:TPS Jalan Jetis Overload, Sampah Berserakan dan Kumuh
Penertiban meliputi pembersihan sampah secara menyeluruh dan pengangkatan seluruh sampah menggunakan truk. Pemulung yang biasa beraktivitas di sekitar TPS dan perlintasan kereta api juga ditertibkan dan diminta untuk tidak kembali lagi.
Mini Kidi--
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menyatakan penertiban sampah dan pemulung di TPS Jetis yang dilakukan pagi tadi bukanlah tindakan insidental. Dia menjelaskan bahwa penertiban serupa telah dilakukan beberapa kali sebelumnya.
"Pagi ini kita lakukan pembersihan total di TPS Jetis. Bukan hanya sampahnya yang kita angkut, tapi kita juga menertibkan para pemulung yang biasa beraktivitas di sekitar TPS dan perlintasan kereta api," ujar Dedik.
BACA JUGA:Warga Jetis Kulon Keluhkan TPS Overload, Hambat Program Kampung Madani
Meskipun penertiban telah dilakukan berulang kali, Dedik mengakui bahwa para pemulung sering kembali ke lokasi tersebut. Saat ini, DLH Surabaya tengah berupaya untuk mencegah hal tersebut terjadi kembali dan mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan ini.
"Kita ingin memastikan TPS Jetis bersih dan tidak lagi digunakan sebagai tempat pemulungan," pungkas Dedik.
BACA JUGA:Atasi Banjir, Saluran Air Jetis Kulon Dibersihkan dan Dibangun Resapan
Sementara itu, Ketua RT 17 Jetis Pertolongan, Kelurahan Wonokromo, Nurdi, membenarkan adanya kegiatan penertiban gerobak sampah dan pemulung di TPS Jetis. Ia menyatakan bahwa sampah telah dibersihkan dan diangkut menggunakan truk, sehingga TPS Jetis kini dalam kondisi bersih.
Lebih lanjut, Nurdi menambahkan upaya pembersihan dan penertiban di area pemilah sampah di samping rel kereta api akan terus dilakukan secara berkelanjutan oleh petugas.
"Yang pemilah sampah di samping rel KA akan dilakulan berkelanjutan, masih dibahas lagi," pungkas Nurdi. (rio)