Ia pun kembali mengingatkan terkait pentingnya penertiban internal melalui penguatan kapasitas dan profesionalitas wartawan. Adapun dalam membangun ekosistem media yang sehat dan adil, Suko menyarankan adanya pendekatan komunikasi baru yang lebih partisipatif dan etis.
Menurutnya, diskusi lintas pihak, termasuk di lingkungan kampus, perlu digalakkan untuk mengidentifikasi akar persoalan kekerasan terhadap pers yang terjadi hingga kini.
“Di samping itu, pengetahuan jurnalistik tetap menjadi kunci untuk memproduksi atau memahami berita secara objektif,” pungkasnya. (mg2/alf)