Kisah Inswi: Pria Tionghoa yang Memeluk Agama Islam, Hidayah Lewat Pernikahan

Jumat 14-03-2025,07:22 WIB
Reporter : Ali Muchtar
Editor : Muhammad Ridho
Kisah Inswi: Pria Tionghoa yang Memeluk Agama Islam, Hidayah Lewat Pernikahan

“Di Islam, masjid mana pun saya masuk, tidak ada yang menginterogasi. Kita bebas beribadah di masjid mana pun,” ujarnya.

BACA JUGA:Masjid Rahmat Kembang Kuning Surabaya Jadi Pusat Pembinaan Mualaf

Meskipun sempat terusir dari rumah yang ia tempati karena keputusannya menjadi mualaf, Inswi bersyukur karena kini ia memiliki rumah sendiri dan rezekinya tercukupi. 

“Banyak yang bilang saya masuk Islam karena mau menikah. Bagi saya, tidak ada yang salah. Allah memberi hidayah melalui istri saya. Setiap orang punya jalannya masing-masing,” bebernya.

“Saya sangat bersyukur atas hidayah yang diberikan Allah SWT. Perjalanan spiritual saya ini adalah bukti bahwa hidayah bisa datang melalui cara yang tidak terduga. Saya berharap kisah saya bisa menginspirasi orang lain untuk mencari kebenaran dan membuka hati untuk Islam,” katanya.

BACA JUGA:Inspirasi Perjalanan Spiritual Nuke Irma: Memutuskan Mualaf usai Mendapat Hidayah, Kini Mengajari Ibu-ibu PKK

Perjalanan Inswi menjadi seorang muslim tidaklah mudah. Ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk penolakan dari sebagian anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya. Namun, ia tetap teguh pada keyakinannya dan terus memperdalam pengetahuannya tentang Islam.

“Awalnya, banyak yang meragukan keislaman saya. Mereka mengira saya hanya berpura-pura untuk menikah. Tapi saya membuktikan bahwa saya serius dengan keyakinan saya,” ujar Inswi.

Ia aktif mengikuti kajian-kajian Islam dan bergaul dengan komunitas muslim di sekitarnya. Ia juga belajar membaca Alquran dan melaksanakan ibadah dengan khusyuk.

“Saya merasa lebih tenang dan damai setelah menjadi muslim.Islam memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini saya cari,” terangnya.

BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat Proses Belajar Mualaf di Masjid Rahmat Kembang Kuning saat Ramadan

Sang istri, yang menjadi jalan hidayah bagi Inswi, selalu memberikan dukungan dan semangat dalam perjalanan spiritualnya. Ia membimbing Inswi dalam belajar agama dan menjadi teman diskusi yang baik.

“Saya sangat bersyukur memiliki istri yang sabar dan pengertian. Ia selalu mendampingi saya dalam suka dan duka,” imbuh Inswi.

Keduanya kini hidup bahagia sebagai pasangan muslim yang saling mencintai dan mendukung. Mereka berharap bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah. (mtr)

Kategori :