9 Tahun Vakum, IPLT Tulungagung Kembali Beroperasi

Rabu 05-02-2025,13:09 WIB
Reporter : Ahmad Rifai
Editor : Fatkhul Aziz

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (ILTP) milik Pemkab Tulungagung yang ada di Desa Bono dan Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu mulai beroperasi lagi, setelah sempat berhenti sejak 9 tahun lalu.

Pengoperasian kembali IPLT ini dilakukan langsung oleh Sekda Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi dan Kepala Dinas PU Perkim Kabupaten Tulungagung, Anang Pratistianto, Rabu 5 Februari 2025.

BACA JUGA:2.763 Honorer Pemkab Tulungagung Submit Data Pendaftaran P3K Tahap Kedua


Mini--

Sekda Tri Hariadi mengatakan, pengoperasian kembali ini setelah pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk menghindari adanya bau menyengat yang dikeluhkan warga sekitar pada tahun 2014 lalu.

"Kita hadirkan warga sekitar di lokasi ini dan kita ajak sama-sama menyaksikan kondisi IPLT setelah dilakukan perbaikan dan penambahan teknologi, kita terbuka dengan masukan dari masyarakat," ujarnya.

Tri Hariadi menjelaskan, selain terbuka dengan ide dan masukan dari masyarakat, pasca pengoperasionalan kembali IPLT ini, bahkan pihaknya menyetujui ide salah satu warga, yang ingin secara mandiri ngambil sample hasil akhir di IPLT sebelum dialirkan ke sungai.

BACA JUGA:Mulai Tahun ini, Pemkab Tulungagung Ketiban Rejeki dari Opsen PKB dan BBN-KB

"Misal ada warga yang mau ambil sample air hasil outputnya, ya silahkan, kita malah terbantu dengan itu, kita terbuka ketika ada masukan dari masyarakat," urainya.

Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung ini menjelaskan, ada beberapa upaya yang dilakukan guna memastikan IPLT tidak lagi berbau dan meresahkan masyarakat.

Mulai dari memasang tembok pagar tinggi di sekeliling lokasi, kemudian menambah jumlah pohon di lokasi, sehingga mempercepat pergantian oksigen, pihaknya juga menerapkan teknologi lain guna mengantisipasi munculnya bau.

BACA JUGA:Pj Bupati Pimpin Apel Besar Pemkab Tulungagung, Sampaikan Terima Kasih dan Harapan Tahun 2025

Tidak hanya itu saja, pihaknya juga membatasi jumlah truk pengangkut lumpur tinja yang dibuang ke IPLT setiap harinya. Dan IPLT juga harus berhenti beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu.

Pembatasan dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya tumpukan lumpur, yang bisa saja memicu timbulnya bau tak sedap.

"Kalau kita maksimal satu hari itu 6 truk, kita prediksi kalau bersamaan datangnya, maka butuh waktu dua jam. Bayangan kita kalau nanya truk penyedot WC pasti ada muncul bentuk kotoran gitu ya, tapi ternyata setelah lama di septictank, kotorannya hancur jadi lumpur," jelasnya.

Kategori :